Jelang Panen Raya, Bulog Siapkan Penyerapan Gabah Hasil Panen Petani Mojokerto dan Jombang

Sabtu 02-03-2024,11:36 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Perum Bulog Cabang Surabaya Selatan telah menyiapkan kegiatan penyerapan gabah hasil panen petani masa panen raya di wilayah kabupaten/kota Mojokerto, dan Jombang diperkirakan pertengahan Maret - April 2024.

"Kami bakal melakukan pengadaan gabah dari mitra penggilingan - penggilingan kecil telah bekerja sama dengan kelompok- kelompok tani di tiga wilayah tersebut, kemungkinan pertengahan Maret," ucap Kepala Bulog Cabang Surabaya Selatan, Rusli Pinca, Sabtu (2/3/2024).

Rusli menjelaskan, ketersediaan stok beras SPHP hingga saat ini sebanyak 3.000 ton beras masih mencukupi untuk kebutuhan di tiga wilayah.

"Sementara stok beras masih cukup, dalam wakStu dekat akan datang lagi 3.000 ton jadi total 6.000 ton. Dalam tiap hari Bulog menyuplai 100 - 200 ton beras ke tiga wilayah tersebut," terangnya.

Bulog Cabang Surabaya Selatan dalam penyerapan gabah tidak memproses sendiri namun bekerjasama dengan mitra - mitra penggilingan kecil dan petani. Selain itu beberapa daerah sudah mengalami panen seperti di Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Jember.  

Namun, jika Bulog melakukan penyerapan gabah saat ini, justru mempengaruhi harga beras yang cenderung tinggi. Untuk menahan harga tetap stabil, tidak melakukan penyerapan gabah terlebih dahulu supaya para pengusaha penggilingan padi kualitas kecil terisi atau penyerap gabah terlebih dahulu dari petani.

"Sehingga, teman-teman usaha di penggilingan kecil tidak bisa membeli gabah. Bahkan, akan terjadi persaingan antar para pengusaha besar termasuk Bulog melakukan penyerapan gabah," katanya.

Sementara Bulog tidak melakukan pengadaan gabah dan hanya melakukan penyerapan gabah ketika ada sisa melimpah stok yang banyak dengan melakukan pembelian gabah sekitar pertengahan Maret. Hal ini, agar tidak mengganggu aktivitas penggilingan kecil agar tidak memicu kenaikan harga gabah di pasaran

"Bulog sempat impor beras karena untuk menjaga stok beras hingga sampai masa panen pada Maret hingga April mendatang. Jika Bulog sudah dapat menyerap gabah lokal maka untuk impor beras akan di stop dahulu," bebernya.

Dalam penyerapan gabah menurut harga pembelian pemerintah (HPP) dengan harga Rp 5.000 per kg, tetapi Bulog sekarang tidak terpacu HPP.  

"Kami menyesuaikan harga gabah dengan harga komersial atau mengikuti harga pasar," ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras di pasaran mulai Januari - Februari ini karena belum masa panen sehingga mempengaruhi stok di pasar lokal mengalami penurunan dan harga naik.

"Jadi secara stok di pasaran menurun karena belum panen raya. Namun, stok Bulog untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk penyaluran bantuan pangan dan untuk stabilisasi harga beras di penggilingan itu, masih tersedia cukup atau siap penyaluran," tandasnya. (*)

Kategori :