Diduga Malapraktik, Suami di Mojokerto Polisikan Dokter IGD RS Gatoel

Selasa 26-09-2023,20:29 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Eno

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Seorang dokter bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Gatoel dilaporkan ke Polres Kota Mojokerto atas dugaan melakukan malapraktik terhadap seorang pasien.

Pelapor, Hery Santosa (40), mengambil langkah ini setelah istrinya, Nur Heni Solekah (35), mengalami reaksi alergi serius, termasuk gatal-gatal di seluruh tubuh, pembengkakan wajah. Tak hanya itu, sang istri kesulitan bernapas, diduga akibat suntikan obat jenis santagesik.

Laporan Hery disampaikan kepada Polres Mojokerto Kota pada Senin 25 September 2023, dengan nomor LPM/350.Sareskrim/IX/2023/SPKT/Polres Mojokerto.

Hery menceritakan bahwa istrinya datang ke IGD RS Gatoel pada Minggu (24/9/2023), sekitar pukul 08.30 WIB, dengan keluhan mual dan muntah. Heni meminta suntikan obat untuk meredakan mual, muntah, dan vitamin C. Dokter IGD melakukan suntikan melalui infus sesuai permintaan tersebut.

"Biasanya sering melakukan suntikan dan itu sudah biasa, order saya tiga macam, untuk mual, muntah, dan vitamin C, ada yang dimasukan infus dan diinjeksi langsung," tutur Hery, Selasa (26/9/2023).

Setelah mendapatkan suntikan, kemudian Heni memanggil dokter karena merasa gatal - gatal, ruam - ruam bengkak, dada sesak. Kemudian dokter datang. 

"Karena merasa gatal, istri saya kemudian bertanya loh dok kok gatal gatal di suntik apa? Istri saya kan tidak minta santagesik," ujar Hery.

Menurut Hery, dokter tidak ada konfirmasi kepada pasien apakah  mempunyai riwayat penyakit atau alergi  sebelum disuntik. 

Saat itu pula istrinya disuntik obat antialergi di IGD RS Gatoel. Namun, Heni kembali mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh, mata merah, jantung berdebar dan sesak 

Hery pun melarikan istrinya ke rumah sakit di Lawang, Malang sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah menjalani pemeriksaan, Heni sempat direkam jantung di RSUD setempat karena jantung berdebar. Saat itu istrinya kembali disuntik obat antialergi. Dokter di rumah sakit di Lawang menyarankan agar Heni diopname. 

Namun, Hery membawa istrinya pulang ke Mojokrto. Karena alerginya kambuh,  kembali ke RS Gatoel pada sore hari. Heni akhirnya diopname untuk meminta pertanggungjawaban namun belum ada respons dan masih mengalami gatal-gatal dan sesak napas. 

"Sore (kemarin, red) istri saya pindahkan ke Rumah Sakit Rekso Waluyo dan hanya dikasih obat, dan sekarang ada di rumah dengan kondisi lumayan redah," ulasnya.

Hery menambahkan bahwa istrinya memang alergi terhadap santagesik. Ia menyesalkan keputusan dokter memberi santagesik kepada istrinya. 

"Istri saya tidak ditanya punya alergi atau tidak sebelum disuntik pereda nyeri santagesik. Tak jelas untuk apa dikasih pereda nyeri. Padahal istri saya hanya mual muntah saja, tidak ada keluhan nyeri. Ketika menderita reaksi alergi," ungkapnya.

Kasat Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Mojokerto, AKP Bambang Tri Sutrisno mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut. "Saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan perkembangan masih tahap penyelidikan," ucapnya.

Kategori :