Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan. Dinkes Kabupaten Mojokerto mencatat bahwa telah terdapat 113 kasus terkonfirmasi disebabkan oleh penyakit tersebut.
“Dalam dua bulan terakhir terjadi peningkatan kasus DBD, paling tinggi di bulan Februari. Sedangkan untuk Maret masih proses pendataan,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Agus Dwi Cahyono, Rabu (20/3/2024).
Adapun rinciannya, pada bulan Januari terdapat 26, Februari meningkat menjadi 61, dan Maret ada 26 kasus masih dalam proses pendataan. Jadi untuk saat ini total 113 kasus terlapor dari puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, penyebaran kasus DBD hampir merata merata di berbagai usia dan kecamatan di Kabupaten Mojokerto, salah satunya di Puri dan Sooko yang paling menonjol.
“Tren kenaikan ini akan menurun pada bulan Maret biasanya, dari tahun – tahun sebelumnya seperti itu,” ujarnya.
Faktor penyebab terjadinya kenaikan kasus ini memang banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biakan nyamuk Aedes aegypti. Hal itu seiring dengan intensitas hujan yang naik belakangan ini.
“Kami mengajak masyarakat untuk aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M plus, yang meliputi menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutupnya, dan mendaur ulang barang bekas,” tuturnya.
Masyarakat juga dihimbau untuk mencegah gigitan nyamuk dengan cara memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
“Kami telah melakukanka sosialisasi dan penyuluhan tentang DBD secara massif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dalam mencegah DBD,” tambahnya. (*)