Kebun Anggur Sinar Lintang Farm, Tempat Wisata yang Punya 50 Jenis Varietas Anggur

Kamis 12-10-2023,09:57 WIB
Reporter : Fio Atmaja
Editor : Sujatmiko



Mojokerto, mojokerto. Disway.id - Sinar Lintang Farm merupakan tempat wisata budidaya anggur berbeda dari yang lain. Tempat ini berada di Desa Kedung Maling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Di sini, pengunjung tidak hanya bisa melihat kebun anggur, tetapi juga bisa memetik dan menikmati anggur segar dari pohonnya.

Pekarangan seluas 25 x 12 meter persegi di sebelah rumah Aan Iqbal telah berubah menjadi kebun anggur subur. Lebih dari 50 jenis tanaman anggur tumbuh di sini, dengan sekitar 20 jenis telah menghasilkan buah dengan rasa, tekstur, dan bentuk beragam. Aan Iqbal, pemilik kebun anggur menjadikan kebun tersebut ini sebagai agrowisata  dan mendatangkan penghasilan.

Berbeda dengan anggur biasa ditemukan di pasar, ia menanam sekitar 50 varietas anggur berbeda dari Rusia, Ukraina, Jepang, dan Amerika.

“50 varietas anggur ini memiliki karakteristik unik, termasuk bentuk, tekstur, dan rasa. Ada berbentuk bulat, ada lonjong, ada berwarna hitam, merah, dan hijau. Rasanya pun beragam, mulai dari manis seperti permen hingga memiliki sentuhan rasa asam,” ucap Aan, Kamis (12/10/2023).

Untuk pengalaman agrowisata petik anggur, pengunjung bisa memilih dari berbagai jenis anggur dengan harga mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 350 ribu.

Baca Juga:  Tanah Sehat dan Hidup Komponen Dasar Penerapan Sistem Pertanian Organik


“Jenis anggur seperti halloween, cotton candy, dan new shine muscat (NSM) paling mahal, karena memiliki rasa istimewa dan banyak diminati,” katanya.

Selain pengalaman petik anggur, ia juga menjual bibit 20 varietas anggur dengan harga bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp2,5 juta. Bibit anggur NSM merupakan paling mahal karena buahnya mahal dan rasanya enak.

Aan menjelaskan, awal mula budidaya anggur dimulai sejak enam tahun lalu tepatnya pada 2018 lalu. Dalam dua tahun terakhir, ia berhasil menghasilkan buah anggur kualitasnya luar biasa. Namun, tahun lalu, ia gagal panen karena pengaruh musim hujan. Namun, sekarang ia dapat membudidayakan anggur dengan sukses dari awal hingga panen.

“Saya menggunakan berbagai teknik dalam budidaya anggur, termasuk teknik sambung atau okulasi. Untuk pemilihan batang saya memakai anggur jenis rootstock sebagai batang bawah karena tahan terhadap penyakit dan berbagai karakter tanah. Batang atasnya menggunakan 50 varietas anggur,” terangnya.

Menurutnya, media tanam juga merupakan faktor penting dalam budidaya anggur, ia menggunakan campuran fermentasi pupuk kompos, arang, dan tanah humus sebagai media tanam.

“Selain media tersebut saya menggunakan dolomit dan tepung gipsum untuk menetralkan keasaman tanah, suplai kalsium, dan menjaga porositas tanah,” tandasnya.

Kategori :