Mojokerto, mojokerto.disway.id - Berangkat dari rasa kebersamaan dan solidaritas sosial di kalangan warga, kelompok masyarakat di kelurahan Sentanan Kota Mojokerto membuat Gerakan Swadaya Masyarakat (Gerdamas). Gerdamas yang didalamnya terdapat unsur LPM, PKK, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, Pokdarwis, Kader Motivator, Forum Peduli Anak, Perkumpulan RT/RW di Kelurahan Sentanan awalnya, prihatin dengan kondisi warga yang menempati rumah tidak layak huni.
‘’Ketika rumah tidak layak huni itu kita ajukan ke Pemkot untuk dibongkar melalui program bedah rumah Dinas Sosial, oleh pemerintah ditolak karena menempati tanah yang tidak ada kepemilikan tanahnya,’’ ungkap Ike Dianopita sekretaris Gerdasmas Sentanan Jumat (13/10) kepada Disway Mojokerto.
Menurut Ike, sapaan akrab sekretaris yang juga merangkap sebagai bendahara Gerdamas itu, melakukan bedah rumah dari membongkat hingga mendirikan kembali bangunan menjadi rumah layak huni merupakan pencapaian yang luar biasa. ‘’Dana kami kumpulkan benar-benar dari swadaya masyarakat, urunan, hingga bisa membuat rumah layak huni.
Ike menerangkan rumah yang dibedah tersebut merupakan rumah warga yang sudah menjanda, papa, bernama Mulyani memiliki seorang anak yang kurang mampu diajak berkomunikasi. Rumah Mulyani yang berdiri di lahan tak bertuan, beberapa kali didatangi petugas kesehatan baik dari kelurahan maupun puskesmas karena kotor dan tidak layak huni. ‘’Dari sini masyarakat tergerak untuk bergotong royong,membersihkan, membongkar, sekaligus mendirikan rumah layak huni bagi warga Sentanan tersebut,’’kisah Ike.
Setelah melakukan bedah rumah, Gerdamas yang diinisiasi oleh Lurah Sentanan, Fauzan, kini tetap melakukan kegiatan-kegiatan social masyarakat. ‘’Kita banyak sekali melakukan kegiatan masyarakat, mulai olah raga, gerakan amal, pelatihan UMKM atau pelatihan-pelatihan lain,’’papar Ike. (*)