“Alhamdulillah, program-program tersebut telah memberikan hasil positif yang terlihat dari penurunan prevalensi stunting di Kota Mojokerto.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM), prevalensi stunting berhasil turun dari 3,12 persen pada tahun 2022 menjadi 2,04 persen pada tahun 2023, dan mencapai 1,85 persen per Juli 2024,” terang Mas Pj, sapaan akrab Ali Kuncoro.
BACA JUGA:Hapus Kemiskinan Ekstrem dan Angka stunting, Pemkot Mojokerto Peroleh Insentif Rp 18,7 Miliar
BACA JUGA:Pemkot Mojokerto ''All Out'' Tangani Stunting
Dengan langkah-langkah yang terus dilakukan secara konsisten, Pemkot Mojokerto berharap angka stunting di kota ini dapat semakin menurun hingga terwujud Zero New Stunting, untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas, menyongsong Indonesia Emas 2045.