Jember, diswaymojokerto.id - Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember bekerja sama dengan BKKBN kembali menggelar monitoring dan evaluasi (monev). Yakni, untuk memonitoring dan mengevaluasi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kecamatan dan desa/kelurahan.
Pada Selasa 19 November 2024, kegiatan itu dilaksanakan di dua tempat. Yaitu, di Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Patrang.
Mewakili Plt Kepala DP3AKB Jember Zamroni, Sekretaris DP3AKB Jember Poerwahjoedi menyatakan bahwa kegiatan itu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas TPPS dalam rangka penurunan angka stunting dan pencegahan AKI-AKB.
"Perlu kerja ikhlas dan cerdas. Saya yakin, persentase stunting di Jember bakal turun," ungkapnya.
Pertemuan tim monitoring dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Jember-
AKI adalah singkatan dari Angka Kematian Ibu, sedangkan AKB adalah singkatan dari Angka Kematian Bayi. Kedua angka ini merupakan indikator penting untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah.
AKI adalah jumlah kematian perempuan saat hamil atau 42 hari setelah terminasi kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ini disebabkan oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan karena sebab lain.
BACA JUGA:Pjs Bupati Jember Berikan Jawaban Pandangan Umum Fraksi DPRD Jember Atas R-APBD 2025
BACA JUGA:KPU Kota Mojokerto Catat 267 Pemilih Masuk dan 197 Keluar pada Tahap Kedua DPTb Pilkada 2024
AKB adalah jumlah kematian bayi di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Penurunan AKI dan AKB merupakan salah satu prioritas program kesehatan di Indonesia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB, di antaranya: Pemeriksaan kehamilan, Peningkatan status gizi, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Tim monitoring melakukan pertemuan dengan kader PKK untuk percepatan stunting-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Jember-
Pada pelaksanaan monev ini, TPPS bakal diwawancara. "Jangan bercerita soal angka, jangan ditutup-tutupi apapun yang terjadi di lapangan. Kami ingin tahu kendala yang panjenengan alami di lapangan," jelasnya.
Selanjutnya, kata Poerwahjoedi , akan dicarikan solusinya bersama-sama.
"Desember akan kami skor bagaimana kinerja TPPS kecamatan, desa, dan kelurahan se-Jember. Kita akan data mana yang sudah baik dan mana yang harus ditingkatkan," tegasnya.