Mojokerto, mojokerto.disway.id - Apa yang dilakukan jajaran Tim Penggerak PKK Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto ini patut diacungi jempol. Usai secara serentak mengikuti gerakan world clean up day 20-30 September 2023 lalu, yakni melakukan gerakan membersihkan dan memilah sampah, selanjutnya kegiatan tersebut tidak serta merta diberhentikan.
‘’Kita terus mengedukasi semua warga di Kecamatan Dlanggu agar peduli dengan kebersihan lingkungan dan melakukan gerakan memilah sampah plastik dan non plastik secara berkelanjutan,’’tutur Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Dlanggu, Fardiana Bakrie, Kamis 19/10.
Baca Juga: Sosialisasi Bank Sampah, Wehasta dan Aliansi Air juga Inisiasi Bikin Kompos
Memang ada beberapa kendala untuk melakukan gerakan ini, antara lain, penjualan sampah plastik ke pihak ketiga. ‘’Sesuai kesepakatan kita di wilayah kabupaten ini, kalau menjual sampah plastik harus dijual ke Bank Sampah di Trawas Mojokerto, tapi bisa juga dijual ke beberapa pengepul yang lain yang ada di Dlanggu.Karena bank sampah ini juga berkompetesi, maka biasanya dijual ke bank sampah atau pengepul yang mau membeli dengan harga yang sesuai atau mahal, ’’tutur Diana dengan tersenyum.
Namun ia bersama timnya tak lelah terus menerus mengkampanyekan memilah sampah yang bisa didaur ulang (plastik) dan sampah organik lainya. ‘’Salah satu kendala terbesar adalah mencari kader PKK yang mau memilah sampah, karena tahu sendiri kan kalau berhbungan dengan sampah tidak semua orang berkenan. Saat ini makin sulit mencarinya,’’ kata Diana.
Baca Juga: Sambut Adiwiyata, SDN Temon Gagas Bank Sampah
Ia mengisahkan saat gerakan world clean up day September lalu di desa Kedunggede salah satu desa di Kecamatan Dlanggu saja, bisa memilah sampah organic sebanyak 7 kg, dan anorganik sebanyak 9,5 kg. ‘’Itu dilakukan oleh 25 orang kader PKK saja. Bayangkan kalau se kecamatan serentak berapa jumlah sampah yang bisa dipilah,’’ ungkapnya. Ia mengaku lupa berapa jumlah sampah organik dan anorganik yang mampu dipilah saat itu. (*)