Mojokerto, mojokerto.disway.id - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto, para balita harus terpenuhi gizinya agar tidak kekurangan gizi dan tidak kekurangan makanan.
"Karena stunting ini adalah menjadi masalah di negara kita, karena balita stunting maka kecerdasanya 20 persen dibawah rata-rata," bebernya.
Hal itu disampaikan Bupati Ikfina saat menggulirkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (Sehati). Kali ini, Bupati Ikfina menyasar ibu balita di Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/9/2023).
Bupati Ikfina Fahmawati mengungkapkan, bahwa untuk memenuhi gizi dari calon bayi, maka para ibu hamil harus memiliki lingkar lengan minimal 23,5 cm. Karena hal tersebut, merupakan salah satu indikator ibu tidak kekurangan gizi.
"Kalau ibunya kurang gizi, jadi anaknya dikasih gizi dari mana, karena di dalam kandungan anaknya tidak boleh kurang gizi. Jadi saling mengingatkan karena indikator seorang ibu tidak kurang gizi lengannya tidak kurang dari 23,5 cm," jelas Bupati Ikfina
Untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan memenuhi gizi terhadap balita, Ikfina menjelaskan agar para orang tua dapat memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
Menurutnya untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia di bawah 2 tahun harus diusahakan ASI.
"Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi," jelasnya.
Bupati Ikfina juga berpesan, agar para orang tua juga memperhatikan tumbuh kembang anak, agar ke depannya para balita menjadi generasi penerus yang pintar dan berkarakter.
Dikatan, anak tidak hanya butuh gizi tetapi kita juga perlu membentuk karakternya, menjadikannya pintar dan cerdas. "Ayo bersama-sama kita rawat anak-anak kita dengan penuh kasih sayang agar membentuk karakter yang baik," ujar Ikfina. (*)