Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Penjual bunga tabur di sepanjang Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto kebanjiran pembeli. Hal ini bertepatan dengan tradisi megengan menjelang bulan suci Ramadan.
Para pedagang mulai menjajakan jualannya sejak beberapa hari lalu dari pagi hingga malam hari. Keberadaan pedagang tersebut terbagi dalam dua kategori, ada pedagang bunga tetap, dan musiman yang aktif saat momen tertentu.
Sebagian pedagang mengaku, penjualan pada saat masuk musim menjelang bulan suci Ramadan naik hingga 2 kali lipat dari pada hari biasa.
BACA JUGA:Lelah Mental, Ancaman Tersembunyi di Balik Kesibukan Modern
Salah satu pedagang bunga tabur, Neng Yah mengatakan, penjualan bunga dilapaknya mengalami peningkatan secara drastis dibandingkan hari biasanya.
"Saat momen seperti ini penjualan meningkat, penjualan bisa sampai 40 bungkus. Kalau hari biasa saya berjualan di hari Kamis, dan Jumat legi hanya sampai 15 bungkus saja," ucapnya, Kamis, 27 Februari 2025.
Penjual bunga tabur di Pasar Kota Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
Sedangkan untuk kendala berjualan bunga tabur ada beberapa faktor, seperti banyaknya pedagang serupa, dan naiknya harga bunga tabur.
Ia menjelaskan, beberapa alasan berjualan bunga karena faktor turun temurun dari keluarganya yang sudah sejak dulu sudah berjualan bunga tabur.
Ditempat yang sama, pedagang bunga tabur, Umi mengaku, jualannya naik drastis dibandingkan hari - hari sebelumnya.
BACA JUGA:Pastikan Sesuai Standard dan Takaran, Petugas Sidak SPBU di Kota Mojokerto
BACA JUGA:963 WBP Ikuti Tradisi Megengan Didalam Lapas Mojokerto
"Ada peningkatan dua kali lipat saat momen seperti ini," ujarnya.
Harga bunga tabur dijual pedagang di Pasar Tanjung Anyar ini dibanderol Rp 5.000 per satu iket atau satu bungkus, namun ada penambahan harga saat pembeli meminta bunganya ditambah.