Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Kasus bullying di lingkungan sekolah menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir.
Data yang dikumpulkan dari beberapa sumber menunjukkan peningkatan insiden bullying, baik secara fisik, verbal maupun siber, yang melibatkan siswa dari berbagai tingkat pendidikan.
Fenomena ini menjadi ironi, mengingat masih banyak sekolah yang seharusnya menjadi lingkungan yang aman, suportif dan kondusif bagi perkembangan peserta didik.
Namun, jika dilihat secara langsung justru menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami intimidasi, pengucilan dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya dari teman disekitarnya.
Kasus bullying tidak mengenal tempat, status, atau label. Di sekolah negeri atau swasta yang disebut bergengsi, namun hasilnya sama saja masih banyak korban bullying.
Menurut dokter spesialis kejiwaan Alfonsus Edward Saun, bullying dapat terjadi karena berbagai faktor, tapi yang paling penting karena pelakunya insecure (perasaan tidak percaya diri).
Sehingga pelaku merasa ada yang kurang dalam dirinya, lalu mencari cara untuk terlihat keren atau diperhatikan. . (Informasi ini dibagikan oleh akun Instagram @infipop.id pada Senin, 24 Februari 2025)
Lembaga pendidikan harus berperan mencegah bullying-Foto : Pinterest (Salmaa)-
Bullying tidak lagi terbatas pada kekerasan fisik atau ejekan verbal. Di era digital ini, bullying siber (cyberbullying) semakin marak terjadi melalui media sosial, pesan instan, dan platform daring lainnya.
Dampaknya pun tidak kalah serius, bahkan dapat merusak karena jangkauannya yang lebih luas dan anonimitas pelaku.
Korban Bullying sering kali mengalami dampak psikologis yang mendalam, seperti depresi, kecemasan, rendah diri, hingga trauma berkepanjangan.
Tidak jarang, korban juga mengalami kesulitan dalam belajar, berinteraksi sosial, dan mengembangkan potensi diri secara optimal.
BACA JUGA:BPBD Mojokerto Mitigasi Banjir di Desa Tempuran, Identifikasi 16 Klep Tidak Berfungsi
BACA JUGA:Kelebihan Kapasitas, Sejumlah Napi Lapas Mojokerto Dipindahkan
Dalam beberapa kasus yang terlihat, bullying juga dapat mendorong korban untuk melakukan tindakan menyakiti diri atau bahkan bunuh diri.