Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Bulan Ramadan menjadi bulan penuh berkah di mana umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa.
Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah rasa lapar dan haus yang bisa mengganggu aktivitas sehari – hari.
Memiliki strategi yang tepat, sehingga dapat melalui puasa dengan lebih nyaman dan produktif. Dengan tips ampun untuk mengatasi rasa lapar dan haus berlebihan saat berpuasa :
1. Memperhatikan asupan saat sahur
Sahur adalah kunci utama untuk menjaga energi dan hidrasi selama berpuasa. Memastikan konsumsi makanan yang tepat seperti :
- Karbohidrat kompleks : memilih karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal atau ubi. Karbohidrat kompleks ini dapat dicerna lebih lambat, sehingga memberikan energi yang stabil dan tahan lama.
Lalu menghindari karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau roti manis yang membuat kadar gula darah naik dan turun dengan cepat, menyebabkan cepat lapar.
- Protein: membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, dengan menambahkan sumber protein seperti telur, ayam, ikan, tahu, tempe dan yogurt sebagai tambahan menu sahur.
- Lemak sehat : tambahkan lemak sehat seperti alpukat, kacang – kacangan, atau minyak zaitun dalam jumlah sedang. Lemak sehat ini membantu memberikan energi dan mendukung fungsi tubuh.
Tantangan yang sering dihadapi rasa lapar dan haus selama puasa ramadhan-Foto : Pinterest (Salmaa)-
- Serat: serat sangat penting untuk memperlambat pencernaan dan membuat rasa kenyang lebih lama. Konsumsi buah – buahan dan sayuran yang kaya serat seperti apel, pisang, pir, brokoli, wortel atau bayam saat sayur.
- Air putih yang cukup saat sahur, minimal 2 – 3 gelar atau minuman isotonik dan air kelapa dapat membantu untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
2. Menghindari makanan dan minuman tertentu saat sahur
Beberapa jenis makanan dan minuman sebaiknya dihindari saat sahur karena dapat memicu rasa lapar dan haus lebih cepat :
- Makanan tinggi gula : hindari makanan dan minuman manis seperti kue, permen, sirup, atau minuman bersoda yang menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis, membuat rasa lemas dan lapar.