Ia mengatur pemeliharaan secara detail, mulai dari menjaga kebersihan kandang menggunakan sekam padi dan sistem nipple untuk air minum.
Sedangkan pemberian makan ratusan tikus pukul 18.00 WIB. Sebab, tikus merupakan binatang nokturnal beraktivitas pada malam hari. Pakannya sendiri berupa adonan sawi dan kangkung yang dicacah, nasi aking dan pur ayam.
Budidaya tikus putih dan long evans untuk pakan reptil -Foto : Fio Atmaja-
"Buah sebagai selingan, kadang melon, tomat. Buah dan sayur saya ambil dari sisa-sisa di pasar," terangnya.
Harga tikus bervariasi, tergantung bobot. Anakan 20–40 gram dijual Rp 7.000, ukuran small Rp 9.000, medium Rp 13.000, besar Rp 17.000, dan khusus untuk penelitian bisa mencapai Rp 50.000 per ekor.
“Penjualan rata-rata 300 ekor setiap bulan, pengirimannya 1-2 minggu sekali,” tambahnya.
Kandang yang digunakan cukup sederhana—berlantai tanah, berdinding jaring, dan beratap asbes.
Meski begitu, ia tetap menjaga keamanan dari serangan ular dan biawak. Menariknya, tikus long evans dengan bulu belang juga banyak diminati untuk peliharaan karena tampilannya yang menarik.