Wali Kota Mojokerto Sidak Stok Pupuk dan Gas Elpiji Bersubsidi
Wali Kota Mojokerto Hj Ika Puspitasari sidak stok elpiji dan pupuk bersubsidi di wilayah Kota Mojokerto-Fio Atmaja - Disway Mojokerro-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari, sidak (inspeksi mendadak) stok gas elpiji dan dan pupuk bersubsidi. Langkah itu dikakukan Selasa, 28/11/2023, sebagai antisipasi kelangkaan pupuk dan elpiji bersubsidi.
Sidak elipiji dan pupuk bersubsidi dilakukan di dua lokasi. Yakni di Pasar Tanjung Anyar, Jalan Residen Pamuji, dan Jalan Empu Nala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari.
Wali Kota Mojokerto Hj Ika Puspitasari saat sidak di pangkalan gas elpiji bersbsidi-Fio Atmaja - Disway Mojokerto-
Sedangkan sidak pupuk bersubsidi dilakukan Ning Ita, sebutan akrab Wali Kota Ika Puspitasari, hanya dinsatu lokasi. Yakni di Toko Pertanian UD Tani Agung di Jalan Sekar Abang, Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.
Dari hasil sidak stok ketersediaan gas elpiji bersubsidi 3 kg, Wali Kota Hj Ika Puspitasari menyebutkan bahwa stok gas elpiji bersubsidi masih aman. ‘’Tidak ada pengurangan atau pembatasan. Semua masih sesuai kuota,’’ katanya.
baca juga : Pengajuan Tambahan Kuota Pupuk Bersubsidi ke Dispertan Jatim Belum Terealisir
Disebutkan bahwa kuota di masing-masing pangkalan yang disidak itu sudah tercukupi dengan suplai dari pertamina. Pertamina memenuhi kebutuhan pangkalan sesuai kuotanya.
Hal senada juga didapati dalam sidak di Toko Pertanian UD Tani Agung di Jalan Sekar Abang, Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Toko pertanian yang menyediakan berbagai macam obat-obatan pertanian dan pupuk bersubsidi itu wali kota menyatakan tidak ada penyalahgunaan, dan ketersediaan pupuk bersubsidi masih aman dan tidak ada penyalahgunaan.
‘’Dari sidak di beberapa kios ini, pupuk bersubsidi sudah tersalurkan, terdistribusikan sesuai kuota masing-masing kios,’’ tuturnya.
Beberapa pupuk bersubsidi yang terlihat di toko pertanian memang belum diambil petaninya. ‘’Baru terambil 75 persen. Jadi memang belum semuanya diambil. Kemungkinan akan diambil pasca musim hujan. Jadi pas musim tanam biasanya ada pengambilan dari petani,’’ jelasnya. (*)
Sumber: