HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Aksi Peduli Sungai Brantas, Komunitas Sekarmuyo Jombang Tanam Pohon dan Awasi Kualitas Air

Aksi Peduli Sungai Brantas, Komunitas Sekarmuyo Jombang Tanam Pohon dan Awasi Kualitas Air

Penanaman pohon di bantaran Sungai Brantas. (Foto : dok. Ecoton)--


Jombang, mojokerto.disway.id - Komunitas Sekarmuyo di Desa Turipinggir melakukan kegiatan tanam pohon dan melakukan uji kualitas air di Sungai Brantas Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Kamis (30/11/2023).

Kegiatan ini dalam rangka mendukung kawasan Ekowisata Sungai Brantas telah digagas kelompok nelayan komunitas sekarmulyo atas dasar perlindungan terhadap Sungai Brantas di Megaluh, Jombang.

BACA JUGA:Survei BRUIN, Masyarakat Nilai Gubernur Jatim Gagal Kelola Sungai Brantas


“Penanaman pohon kami lakukan di bantaran sungai merupakan wujud dari penghijauan kawasan bantaran sungai supaya menjadi hutan bantaran, terbebas dari timbulan sampah dan bangunan permanen yang dapat mengurangi beban pencemaran Sungai Brantas sekaligus dapat menarik pengunjung di kawasan ekowisata kami bangun," ucap ketua komunitas sekarmulyo, Supriyo.

Pria akran disapa Priyo tersebut sudah berprofesi sebagai nelayan Brantas sejak tahun 1970. Ia mengungkapkan bahwa pohon yang ditanam di antaranya pohon loa, nam naman, segawe dan kepuh.

"Harapannya, pohon loa ini nanti buahnya dapat menjadi makanan ikan, sehingga dapat menunjang aktivitas ekowisata yang praktiknya mengenalkan ikan lokal dan berbagai atraksi penangkapan ikan tradisional ramah lingkungan," katanya.

Selain itu, Komunitas Sekarmulyo juga melakukan pengujian kualitas air secara rutin setiap dua minggu sekali di Sungai Brantas. Pada hari kamis 30 November 2023, hasil uji air ditemukan parameter fosfat 0,3 ppm sudah di atas baku mutu yang diperbolehkan sesuai PP 22 Tahun 2021 yaitu 0,2 ppm. Nitrat 4 ppm baku mutunya 10 ppm dan nitrit 0 ppm.

Sementara itu, Divisi Edukasi Ecoton, Alaika Rahmatullah menjelaskan bahwa kandungan fosfat yang tinggi di sungai dapat menstimulasi pertumbuhan alga sehingga sinar matahari masuk ke perairan akan berkurang.

BACA JUGA:Ning Ita Tak Segan ‘Nyemplung Kali’ , Bersihkan Sungai dari Sampah


"Ketika alga mati bakteri akan memecahnya menggunakan oksigen terlarut dalam air. Dampaknya kualitas air akan menurun, dan mengancam kehidupan biota termasuk ikan di sungai," terangnya.

Selain itu, berdasarkan laporan warga, belakangan ini sungai Dor mengalir ke Sungai Brantas Megaluh, Jombang telah ditemukan kejadian ikan mati massal. Diduga akibat pembuangan limbah dan obat berdampak pada kematian ikan. Hal ini sangat merugikan kelompok nelayan, karena berdampak pada pendapatan mereka yang semakin turun.

Lebih lanjut Supriyo menekankan bahwa pihaknya akan tetap konsisten melakukan patroli sungai, membangun kawasan bantaran sebagai lahan konservasi dan mendorong sinergitas dengan pemerintah daerah dalam rangka perlindungan Sungai Brantas.

"Komunitas kami dibentuk atas rasa keprihatinan terhadap menurunnnya kondisi Sungai Brantas dan rusaknya ekosistem yang berimbas terhadap kepunahan ikan endemik Sungai Brantas," tandasnya.

Sumber:

b