banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Komunitas Mirasae, Ibu-Ibu di Mojokerto Kreatif Daur Ulang Sampah

Komunitas Mirasae, Ibu-Ibu di Mojokerto Kreatif Daur Ulang Sampah

Ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Mirasae di Mojokerto memamerkan produk hasil daur ulang-Fio Atmaja-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Komunitas Mirasae merupakan kelompok ibu-ibu berusia 50 tahun ke atas di Kota Mojokerto berkarya dari bahan daur ulang sampah. Komunitas ini mampu menciptakan karya sangat bagus dan unik dari ring gelas minuman mineral, kain perca, dan barang bekas lainnya. 

Komunitas Mirasae berdiri sejak tahun 2020 dan terletak di Jalan Dieng Raya no 1, Perumahan Kedundung Indah, Kecamatan Magersari, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto.

Tri Sunarti (50), salah satu anggota Mirasae, mengatakan bahwa nama komunitasnya berarti murah dan bagus. “Meskipun bahannya dari daur ulang sampah dan murah, tapi hasil karyanya berkualitas bagus,” ujarnya, Sabtu (9/12/2023). 

Beberapa karya di ciptakan kelompoknya, mulai dari membuat tas, tempat minum, aksesoris gelang, bunga, kipas tangan, dompet, dan souvenir dari bahan daur ulang.


Ibu - ibu usia 50 an kreatif ubah sampah jadi karya-Fio Atmaja-

 “Untuk kipas, dompet, dan tas, kami menggunakan bahan dari kain perca dapat dari sisa-sisa penjait yang ada dekat rumahnya,” ucapnya.

Sunarti menyebutkan bahwa bahan-bahan daur ulang tidak sulit didapatkan. Seperti ring minuman gelas mineral, mereka dapatkan dari bank sampah ada di lingkungan RW nya. 

“Dari pengumpulan barang bekas-bekas di lingkungannya itu kami kumpulkan dan dijadikan karya daur ulang. Jadi selain kami membuat karya daur ulang ini juga membuat lingkungan RW menjadi bersih dengan adanya bank sampah,” katanya.

Tri Sunarti dan kelompoknya sudah membuat karya dari daur ulang sejak Tahun 2020 hingga saat ini. Awalnya mereka mengikuti pelatihan dari pemerintah Kota Mojokerto. Akhirnya mereka membentuk kelompok ibu-ibu Mirasae. 

“Sekarang ada 4 anggota, sebelumnya 5 anggota. Berhubung yang 1 sudah bekerja di tempat lain, jadi sekarang tinggal ber 4 ini,” bebernya.


Hasil karya dihasilkan kelompok mirasae dari bahan daur ulang.l-Fio Atmaja-

Dari kerajinan daur ulang tersebut, kelompok Mirasae mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah. Selain menjual produk daur ulangnya, kelompok ibu-ibu ini juga mengikuti pameran-pameran diadakan di Kota Mojokerto untuk memamerkan karya daur ulangnya. Kelompok Mirasae ini juga menerima pesanan souvenir pernikahan dan lain-lain. Selain itu juga dijual di koperasi. 

Untuk souvenir seperi kipas, dompet biasanya orang-orang pesan 200 - 250. Ada juga sampai 300. Pembeli hasil karya kelompok mirasae ini cukup banyak, mulai dari masyarakat lokal Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya dan daerah lainnya. 

Harganya dibanderol mulai Rp 25.000 – 30.000 ribu, tergantung dari besar ukuran dipesan. Seandainya ada mau dibuatkan dengan harga Rp 5000 atau Rp 10.000 kelompoknya siap membuatkannya. Tergantung pesanannya juga. Contohnya seperti souvenir gelang dan yang kecil-kecil di jual murah. (*)

Sumber:

b