HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Kemenko PMK Dukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Kota Mojokerto

Kemenko PMK Dukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Kota Mojokerto

Menko PMK Muhadjir Effendy-Foto : Dinas Kominfo Kota Mojokerto-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id -Pembangunan keberlanjutan kebudayaan, manusia, dan penghapusan kemiskinan ektrem nol persen di Kota Mojokerto mendapatkan dukungan dari Menko PMK, Muhadjir Effendy.

"Saya datang ke sini khusus untuk memberikan apresiasi kepada Ning Ita (Wali Kota Mojokerto). Karena Kota Mojokerto selama kepemimpinan saya sebagai Menko PMK, Kota Mojokerto salah satu kota paling sukses di dalam pembangunan manusia dan Kebudayaan," ucap Muhadjir saat hadir di perpisahan Wali Kota Mojokerto sekaligus peresmian Taman Bahari Mojopahit (TBM) di Lingkungan Rejoto, Kecamatan Prajurit Kulon, pada Sabtu (9/12/2023) malam.

Muhadjir menilai wali kota Mojokerto juga berhasil dalam penanganan kemiskinan ekstrem di kota seribu angkringan ini.

"Kemiskinan di Kota Mojokerto sekitar 5 persen lebih sedikit, jauh dari rata-rata nasional. Tentu saja juga terima kasih atas dedikasi Ning Ita, kerjasama seluruh tokoh masyarakat dan juga stakeholder, Forkopimda," bebernya.

Menurutnya penghapusan kemiskinan ekstrem harus terus dilanjutkan, termasuk di Kota Mojokerto.

"Tugas Ning Ita nanti kalau Insya Allah terpilih kembali harus memastikan bahwa Kota Mojokerto harus nol persen kemiskinan ekstrem. Seperti target dari Pak Jokowi, tahun 2024 nanti yang miskin ekstrem di Indonesia harus nol persen," terangnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto mencapai lebih dari 79 persen. Sedangkan, IPM nasional sekitar 72 persen sekian.

"Sementara Ning Ita membawa kota Mojokerto (IPM) 79 persen koma sekian hampir 80 persen. Nanti kalau Kota Mojokerto sudah 80 maka statusnya bukan lagi kota indeks pembangunannya tinggi tetapi sangat tinggi," ungkapnya.

Sementara, angka stunting Kota Mojokerto juga mengalami penurunan yang signifikan. Tercatat angka Stunting Kota Mojokerto hanya 2,26 persen, mendekati nol stunting di tahun 2024.

Angka stunting rata-rata nasional yakni 21,6 persen. Tahun ini semoga sudah di angka 18 persen. Bapak presiden menargetkan di tahun 2024 angka stunting di angka 14 persen.

"Tetapi di Kota Mojokerto sudah jauh di atas rata-rata nasional, sekarang sudah 2,26 persen. Bisa saja tahun 2024 nanti angka stunting Kota Mojokerto menjadi 0 persen,” jelasnya.

Muhajir menegaskan,  hal krusial yang dialami penderita stunting merupakan perkembangan otak. “Stunting itu bukan persoalan tinggi badan atau berat badan, itu hanya indikator yang dapat diukur, terpenting kemampuan otak. Jadi, anak disebut stunting itu artinya perkembangan otaknya terganggu,” tegasnya.

Kalau nanti saat golden age yaitu umur 2 tahun alias baduta, maka ketika itu tidak ditangani dengan baik maka bisa lewat itu.

 "Maka, anak-anak yang menderita stunting melewati usia emas itu, perkembangan otaknya tidak bisa maksimal,” ulasnya.

 

Muhajir menambahkan agar anak-anak Kota Mojokerto baik dalam rahim ataupun yang sudah berusia 2 tahun, bagaimanapun agar terhindar dari stunting.

“Anak-anak Kota Mojokerto baik masih dalam rahim atau sudah lahir, anak di bawah 2 tahun, semuanya harus dipastikan tidak kena stunting. Agar anak Kota Mojokerto menjadi anak cerdas, sehat, kuat, dan berakhlak mulia,” imbuhnya. (*)

Sumber:

b