Jejak Sejarah di Gunung Penanggungan, Candi Gajah dan Peninggalan Purbakala
Candi Gajah, satu dari ratusan candi di Gunung Penanggungan yang masih dapat dijangkau dengan mudah-Fio Atmaja-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Selain terkenal karena keindahannya, Gunung Penanggungan juga banyak menyimpan banyak peninggalan sejarah/purbakala baik peninggalan era Mpu Sindok, Airlangga maupun Majapahit.
Seperti halnya di Gunung Gajah mungkur, terletak di sisi utara Gunung Penagggungan, Ngoro, Mojokerto. Gunung dengan ketinggian 1.084 mdpl ini masih satu klutser dengan Gunung Penanggungan.
Bila dilihat dari sisi lain, misalnya dari Ngoro akan tampak sebuah bukit besar berbentuk gajah dengan kepala dan tubuh yang menghadap ke arah barat.
Di sekitar Gunung Gajah mungkur banyak peninggalan - peninggalan sejarah berupa candi-candi menyebar di segala sisinya.
Candi-candi ini dalam perlindungan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Bebebrapa candi yang ada di kompleks gunung tersebut antara lain, Tangga Candi Kerajaan, Sandaran Arca, Candi Kerajaan, Palungan, Candi Watu Jolang, Candi Dharmawangsa, Candi Gajah, Candi wayang, Candi Kama IV, atau Gua Ramte, Candi Griya, Candi Menara.
Keberadaan candi tersebut mempunyai cerita dan sejarah panjang tentunya, seperti halnya Candi Gajah. Candi ini berada di Dusun Telogo, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Candi ini terbuat dari batu dan menghadap ke selatan.
Pamong Budaya Ahli Muda BPK wilayah XI Jawa Timur, Muhammad Ichwan menjelaskan bahwa Candi Gajah ini menghadap ke arah selatan, candi ini hanya terdiri satu teras dan tersusun dari batu monolit atau batu utuh berukuran besar.
“Pada pipi tangga ada dua arca gajah yang digambarkan belalai ke arah ke dalam menggunakan kalung dari rantai dan liontin berupa lonceng,” terang Ichwan.
Ichwan mengatakan, di bagian tengah terdapat trap tangga dengan empat anak tangga, di kanan kirinya berupa arca gajah. Kemudian di atas teras ini terdapat sebuah altar berbentuk kotak dengan hiasan pelipit – pelipit dan juga geometris.
“Di bagian bawah dari altar ini terdapat angka tahun hanya menyisahkan dua digit angka. Angka pertama angka satu, angka kedua sebagian sudah hilang dan angka ketiga dan empat sudah hilang,” ulasnya.
Beberapa bagian pada candi ini banyak yang sudah hilang. Pada bagian kanan kiri dari trap tangga ini ditata balok – balok batu dan di sebelah timur dari trap tangga itu terdapat arca terdiri atas dua tokoh, kini hanya tinggal bagian kaki saja.
Akses menuju Candi Gajah saat ini sudah sangat mudah diakses, pengunjung bisa melalui Jalur Pendakian Gunung Penanggungan terletak di Dusun Telogo, Desa Kunjoro Wesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Estimasi waktu diperlukan untuk sampai di lokasi antara 45 – 1 jam jalan kaki. (*)
Sumber: