DLH Kota Mojokerto Pelatihan Olah Sampah Organik, Hasilkan Produk Kesehatan Ramah Lingkungan
Direktur Bank Sampah Induk Kota Mojokerto, Riani, menjelaskan program pelatihan pengolahan sampah organik-Andung-Disway Mojokerto-
Mojokerto, Mojokerto.disway.id - DLH Kota Mojokerto menggelar pelatihan pengolahan sampah organik di TPA Randegan. Pelatihan pada Selasa, 30/1/24, itu diikuti anggota bank sampah di bawah Bank Sampah Induk Kota Mojokerto.
Ada 2 materi dalam pelatihan pengolahan sampah tersebut. Yakni pengolahan sampah organik menggunakan eco enzym, dan tehnik pengepakan hasil olahan.
Kepala DLH Kota Mojokerto, pelatihan pengolahan sampah menggunakan eco enzym tersebut bisa menghasilkan produksi bernilai ekonomi. ‘’Pelatihan itu diikuti ibu-ibu pengelola bank sampah di Kota Mojokerto,’’ katanya.
Yang menarik, pengolahan sampah organik tersebut bisa menghasilkan barang produksi bernilai ekonomi dan kesehatan. Diantaranya, eco enzym untuk kesehatan, dan untuk pemupukan.
Untuk pelatihan pengolahan sampah organik, pihaknya mendatangkan tim dari Sidoarjo. Diantaranya Ny Listi dan Ny Wendi yang juga pegiat bank sampah di Sidoarjo yang bisa menghasilkan eco enzym dari hasil pengolahan sampah organik.
Menurut Ny Listi dan Ny Wendi, dari Bank Sampah Bolodewo, Sidoarjo, eco enzym yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik, bisa digunakan untuk pupuk, maupun untuk mencuci pakaian. ‘’Bisa juga sebagai shampoo untuk mencuci rambut. Juga bisa untuk kesehatan,’’ katanya.
Berbagai produk olahan dari Eco Enzym yang dihasilkan dari pengolahan limbah dapur-Andung-Disway Mojokerto-
Hasil pemakaian produk eco enzym untuk kesehatan bisa digunakan untuk detoks penyakit, bahkan luka. ‘’Eco enzym yang dari olahan sampah organik yang kami lakukan bisa menghasilkan berbagai jenis bahan. Ada yang cair maupun yang padat,’’ katanya.
Hasilnya juga dirasakan sangat memuaskan. ‘’Saya mengalami sendiri manfaat kesehatan dari hasil olaham eco enzym tersebut,’’ tuturnya.
Dijelaskan bahwa rambut suaminya yang sudah beruban juga bisa berubah menjadi hitam setelah disemprot eco enzym. ‘’Dalam takaran tertentu, bisa disemprotkan ke rambut dan hasilnya bisa membuat rambut menjadi hitam,’’ jelasnya.
Awalnya, eco enzym dicoba pada tanaman yang daunnya sudah menguning. Setelah disemprot eco enzym, beberapa hari kemudian daun yang menguning itu bisa berubah jadi hijau.
Bantal eco enzym yang bisa digunakan untuk terapi menghangatkan punggung dan detoks penyakit-Andung-Disway Mojokerto-
Dalam pelatihan tersebut dijelaskan proses produksi sampah organik, terutama limbah dapur yang berasal dari buah-buahan maupun sayuran. ‘’Jadi sekarang kalau ada buah-buahan tersisa jangan dibuang. Termasuk potongan kecil pisang. Lebih aik disimpan,’’ paparnya.
Listi dan Wendi juga menunjukkan dan mempraktikkan cara mengolah limbah buah dan sayur tersebut. Diantaranya menggunakan molase atau tetes tebu.
‘’Bisa juga menggunakan gula merah sebagai pengganti tetes tebu. Bahan itu dicampur air lalu dimasukkan limbah buah dan ditutup selama jangka waktu tertentu,’’ jelasnya.
Dari hasil proses fermentasi tersebut akan dihasilkan cairan dengan aroma khas seperti tape. Cairan itulah yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai fungsi tadi.
‘’Tinggal diatur komposisinya. Ampas menggumpas yang muncul dari cairan tadi juga bisa digunakan untuk pengobatan atai detoks penyakit tertentu,’’ tambahnya lagi.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Induk Kota Mojokerto, Riani, mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, pihaknya akan menerapkannya. ‘’Kami akan evaluasi dan konsultasikan lagi nanti dari hasil yang kami capai,’’ katanya.
Dia berharap apa yang didapat dari pelatihan tersebut bisa menambah semangat ibu-ibu pengelola bank sampah. ‘’Ini sangat bermanfaat,’’ tuturnya. (*)
Sumber: