Tanggul di Mojokerto Berpotensi Picu Banjir Puncak Musim Hujan
DPUPR Kabupaten Mojokerto bersama BBWS saat melakukan mitigasi.- Foto : dok.DPUPR Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, Mojokerto.disway.id - 20 tanggul rawan jebol di Kabupaten Mojokerto berpotensi picu banjir saat puncak musim hujan.
Temuan tersebut setelah Pemkab Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) intensif melakukan mitigasi untuk antisipasi tanggul jebol penyebab banjir.
"Antisipasi tanggul jebol penyebab banjir, kami intensif melakukan mitigasi dan menemukan 20 titik rawan tanggul jebol di sejumlah wilayah, diantaranya wilayah Kecamatan Mojoanyar, Mojosari dan Pungging," ucap Kabid Kabid Sumber Daya Air (SDA), Rois Arif Budiman, Jumat (23/2/2024).
Rois menjelaskan, pihaknya bersama BBWS Brantas melakukan mitigasi sebagai antisipasi tanggul jebol menyusul puncak musim hujan Februari- Maret 2024.
"Untuk mitigasi kami dari Dinas PUPR setiap hari meninjau tanggul-tanggul yang kondisinya kritis," katanya.
Berdasarkan hasil kajian dilapangan, ditemukan sejumlah titik tanggul rawan jebol, yakni di Dusun Mojogeneng, Desa Sadartengah, Kecamatan Mojoanyar.
"Ada juga tanggul belum semuanya beton itu juga terkena erosi sungai di Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari," bebernya.
Menurutnya, memang wilayah sungai adalah wewenang BBWS. Nantinya penanganan kolaboratif karena kemungkinan masih ada tambahan.
Selain itu, dari survei bersama BBWS Brantas di Desa Jabontegal memang perlu ditangani cepat untuk penanganan banjir. kondisi tanggul kritis seperti di Sungai Gembolo Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging.
Pihaknya bersama BBWS akan melakukan penanganan awal dengan membuat tanggul darurat.
"Kalau hasil mitigasi nanti diusulkan juga untuk penanganan permanen tahun ini dengan menyesuaikan anggaran," tambahnya. (*)
Sumber: