1.200 Jiwa Terdampak Akibat Banjir di Tujuh Kecamatan Kabupaten Mojokerto

Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir di Tujuh Kecamatan Kabupaten Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
Alat berat tersebut dikerahkan pertama memperbaiki pada titik tanggul jebol paling parah, yakni di Desa Kedunggempol. Pada titik tersebut banjir merendam ratusan rumah warga dan ratusan hektar lahan pesawahan.
“Tidak ada jalan lain selain kami tutup sementara dengan tangul darurat, dari sesek bambu dan sandbag,” kata Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono saat memantau langsung tanggul yang jebol di aliran Sungai Sadar, Rabu (6/3/2024) sore.
Selain itu, petugas dari Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah diterjunkan dalam rangka penanganan banjir akibat hujan dan luapan aliran sungai ini.
“Kami sudah tahu penyebabnya, ada tanggul jebol, dan di sebelah sini yang besar,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, BPBD berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan umum sumber daya air (PUSDA) Provinsi Jawa Timur.
"Saya memerintahkan kepala dinas PU SDA secepatnya 24 jam, jangan berhenti, dengan lampu, karena ini berkejaran dengan waktu, kalau tidak diputus ini hanyut terus," jelasnya.
Berdasarkan data BPBD Jatim, tidak ada korban jiwa atas peristiwa ini, namun menyebabkan hampir 1.200 orang warga terdampak.
“Kami sudah siapkan juga Dinas Kesehatan Provinsi untuk bisa langsung lanjut kesehatan, setiap ada titik kumpul fungsi maka harus ada disitu,” tambahanya.
Pantauan Disway Mojokerto Kamis (7/3/2024) pagi, hampir seluruh rumah warga masih terendam banjir setinggi 20 hingga 1 meter lebih. Kedalaman air bervariasi. Namun terlihat ribuan hektar tanaman padi di sawah terlihat seperti lautan. (*)
Sumber: