Proyek Pembangunan Strategis Kota Disidak DPRD Kota Mojokerto

Proyek Pembangunan Strategis Kota Disidak DPRD Kota Mojokerto

Rombongan DPRD Kota Melakukan sidak ke TBM, Rabu 20/3-Foto : Aji Magang-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id – Pembangunan beberapa proyek strategis di Kota Mojokerto ditinjau anggota DPRD Kota Mojokerto. Beberapa proyek itu antara lain, Taman Bahari Mojokerto (TBM), Pasar Prapanca dan pengaspalan jalan Mpu Nala.

Sidak yang dilakukan Rabu (20/30) dipimpin langung Ketua DPRD Kota Mjokerto, Sunarto. Ikut dalam rombongan sidak tersebut Wahyu  (PKB), Silvi (PDIP) serta konsultan dari Unair Surabaya, Dr Sukowidodo, Drs, M.Si.

"Kita menggantikan komisi 2 DPRD Kota memantau dan memberhentikan renovasi yang dilakukan secara nekat, karena hasil pembangunan tidak sesuai spek atau rancangan awal yang sudah disepakat. Tujuan kita agar  dana APBD  dan Rekap Dana Bappenas tidak membengkak," terang Itok, sapaan Sunarto, Ketua DPRD Kota Mojokerto.

Dari TBM, rombongan menuju pasar Prapanca, di kelurahan Mentikan, kecamatan Kranggan. Di lokasi tersebut, Ketua DPRD berbincang denngan salah satu warga, bu Nuris. Warga tersebut ‘wadul’ kepada wakil rakyat jika keadaan pasar sejak selesai direnovasi pada 2020 lalu, hingga saat ini belum ada yang menempati. 


Rombongan Dewan menerima keluhan pasar Prapanca yang sepi setelah direnovasi-Foto : Aji Magang-

‘’ Ini menjadi tantangan bagi Pj Wali Kota untuk meramaikan kondisi pasar seperti sedia kala sebelum direnovasi,’’ ujar Sunarto.

Lokasi ketiga yang disidak wakil rakyat, adalah proyek pembangunan Jalan Mpu Nala. Di tempat ini, rombongan dewan didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Mojokerto, Muraji. 


Pembangunan Jalan Mpu Nala menjadi atensi DPRD Kota, karena setelah pengesahan jalan tersebut bergelombang, Dewan mengambil -Foto : Aji - Disway Mojokerto

Pembangunan dan renovasi jalan Mpu Nala, membuat dewan gerah, karena satu bulan setelah pengesahan jalan tersbeut sudah bergelombang. Rombongan dewan mengambil sampling aspal yang dipakai pengerjaan sepanjang jalan Mpu Nala tersebut. 

"Selain mengecek perbaikan aspal jalan disini, kita juga mencari solusi atas kegiatan ekonomi yang menjadi tujuan awal pembangunan yang sudah dilakukan oleh warga sekitar seperti membuka warung kopi dan makanan yang digusur untuk dijadikan taman," tandas Sunarto. (*)

Sumber:

b