Baznas Kota Mojokerto Gelar Cooking On The Street untuk Berbagi Takjil Ramadan
Masyarakat memadati Cooking On The Street yang diadakan oleh Baznas Kota Mojokerto di jalan Benteng Pancasila. -Foto : Sulung Aji-
Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto menggelar Cooking On The Street untuk berbagi takjil.
Acara ini digelar di depan kantor Inspektorat Kota Mojokerto, yang berdekatan dengan kantor Baznas jalan Benteng Pancasila Mojokerto.
Pembagian takjil berlangsung selama 3 hari sejak 21 hingga 23 Maret 2024. Menurut Dian dari Baznas kota mojokerto acara Cooking On The Street menyasar pada pengguna jalan Benteng Pancasila.
"Anggaran untuk acara Cooking On The Street kami dari donatur dan infaq yang terkumpul" tutur Dian.
Dian mengatakan Ide Cooking On the Street ini muncul dari Chef Ulie yang tergabung Indonesia Chef of Independent (ICI).
Proses masak takjil dilakukan di pinggir jalan raya.-Foto : Fio Atmaja-
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Mojokerto, Dwi Hariyadi mengatakan, kegiatan ini berkolaborasi dengan chef dari Indonesian Chef Independent (ICI) Kota Mojokerto, Tagana, dan UMKM setempat.
“Kami fokus pada kegiatan sosial, dan kebetulan pas momen bulan ramadan," terangnya, Jumat (22/3/2024).
Dwi menambahkan, untuk takjil sengaja dimasak di pinggir jalan dan persiapan sudah sejak pagi.
"Kami memilih untuk memasak takjil di pinggir jalan agar masyarakat mengetahui proses pembuatannya," imbuhnya.
Adapun menu yang disajikan bervariasi setiap hari, mulai dari nasi goreng hingga ayam geprek, lengkap dengan air mineral.
Persiapan pembagian takjil cooking on the street yang digelar oleh Baznas Kota Mojokerto-Foto : Sulung Aji-
Sementara itu, Bendahara ICI Kota Mojokerto, Ulie mengatakan, alasan memilih memasak pinggir jalan ingin menunjukkan pada masyarakat pembuatan secara langsung.
"Kami ingin memperlihatkan pada masyarakat proses pembuatan langsung dan fresh. Selain itu kami menunjukkan bahwa UMKM kami mampu di bidang kuliner," katanya.
Proses pembuatan di bagi dua tim, tim satu saat pagi untuk menyiapkan bahan, sedangkan tim dua saat sore beetugas memasak. "Dalam dua hari ini, animo masyarakat sangat tinggi," tandasnya.
Proses penyiapan menu berkolaborasi dengan Tagana dan UMKM setempat-Foto : Sulung Aji-
Setelah membuat menu nasi goreng, ayam geprek, takjil Sabtu (23/3/2024) giliran menu fu yung hai. Target pembagian takjil sebenarnya hanya 500 porsi. Namun karena tingginya animo masyarakat, pada hari pertama tak kurang 1000 porsi nasi goreng habis terbagi. Demikian pula pada hari kedua angkanya nyaris sama.
‘’Ini menunjukkan masyarakat sangat berminat terhadap kegiatan pembagian takjil yang kami lakukan. Masyarakat bisa melihat langsung proses pembuatannya, semuanya dibuat secara fresh,’’ tandas Dwi. (*)
Sumber: