Memberi Kail, Memancing Ide, Memotivasi Kreativitas
Batik Kota Mojokerto mengantarkan Kota Mojokerto ke Indonesia Fashion Week-Diskominfo Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
HARI-HARI terakhir ini rasanya ada hal-hal khusus yang jadi prioritas, selain Baksos Senin sampai Jumat. Ada beberapa hal yang menjadi catatan sebelumnya tentang beberapa hari ini.
Seperti lomba musik patrol, PPDB, dan produk batik Mojokerto. Seperti lomba-lomba lainnya, warga Kota Mojokerto sangat antusias mengikutinya.
BACA JUGA:Bangun Empati, Kepekaan, dan Kreativitas
Kita bisa melihat bagaimana lomba TPS tematik saat pemilu lalu. Kemudian ada lomba kampung sehat atau kampung keluarga berkualitas, lomba kreativitas OPD dan masyarakat, serta lainnya.
Di Lomba Musik Patrol nuansanya terasa beda. Ada paduan antusiasme dan kreativitas tinggi dari peserta.
Membuka Lomba Musik Patrol di Bulan Ramadan, melihat kreativitas yang muncul dalam lomba-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Keceriaan dan semangat peserta juga sangat terlihat dari berbagai gerak dan irama musik yang disajikan. Ramadan bagi saya kali ini benar-benar terasa beda.
Betapa tidak, 46 regu peserta dengan hampir 1000 personil, berkumpul dalam lomba musik patrol di depan Balai Kota. Berarti, ada 46 kreasi musik patrol dan irama serta gaya yang berbeda.
Antusiasme warga Kota Mojokerto patut diacungi jempol. Lomba musik patrol bisa menjadi salah satu agenda wisata potensial selama Ramadan di Kota Mojokerto.
Kreasi Lomba Musik Patrol, kreativitas memang harus digali, dimotivasi, lalu…kita kasih party..-Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Atau, bayangkan, 46 kreasi yang kalau digabung dengan koreografi tersendiri akan jadi suguhan pertunjukan spektakuler. Momentumnya bisa menggunakan berbagai kesempatan yang menumenal.
BACA JUGA:Gen Z, TPS Tematik, Sentra IKM, Kreativitas Tanpa Batas
Satu lagi yang juga membanggakan, dan bisa menjadi karya monumenal spektakuler. Batik Kota Mojokerto yang tampil di Indonesia Fashion Week (IFW)!!!
Majapahit memang memiliki daya tarik tersendiri. Para perajin batik Kota Mojokerto bisa menuangkan itu dalam karya dan corak batiknya.
Sekali lagi Batik Kota Mojokerto meramaikan fesyen di tanah air. Sebuah eksplorasi karya dan balutan desain yang apik-Diskominfo Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Karena itu, saya memilih tema The Magnificent of Majapahit dalam pagelaran di Indonesia Fashion Week. Kolaborasi dengan desainer APIKMEN, corak batik yang menggambarkan kejayaan Majapahit bisa dieksplorasi dengan baik.
Hasilnya, koleksi yang ditampilkan bisa menonjolkan semangat eksplorasi budaya, keagungan, dan kejayaan Majapahit. Rasanya, sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra benar-benar bisa menjadi pusat ide dan kreativitas batik di Kota Mojokerto.
Menyaksikan Indonesia Fashion Week, ajang pamer karya batik Kota Mojokerto-Diskominfo Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Hari-hari ini juga menjelang pelaksanaan PPDB. Ini juga menjadi konsen saya untuk peserta didik baru. Tiap menjelang PPDB, saya sering dengar cerita tentang pusingnya emak-emak memikirkan sekolah anak-anaknya.
Karena itu, saya tidak ingin PPDB di Kota Mojokerto membuat emak-emak, para orang tua atau wali murid pusing. Karena itu harus bisa diantisipasi kemungkinan munculnya persoalam selama proses PPDB.
Pengalaman PPDB selama ini harus menjadi pelajaran agar tidak muncul persoalan yang bikin pusing emak-emak. Termasuk kemungkinan munculnya masalah jaringan pada situs web PPDB.
Saya tekankan kepada para kepala sekolah agar bisa menempatkan diri sebagai orang tua peserta didik kalau ada pengaduan. Jadi kita bisa memberikan pelayanan dan pemahaman yang terbaik.
Saya juga minta meminimalisir pemikiran tentang batas geografis. Masyarakat
kota Mojokerto memang diprioritaskan, tapi jangan sampai ada sekat atau pembatas geografis di antara kita.
Pendidikan adalah hak. Itu sesuai amanat konstitusi. Jadi, pendidikan harus benar-benar disiapkan. Saya tidak ingin ada pembeda. (*)
Sumber: