Tangani Overload Sampah, Pemkot Mojokerto Gandeng Rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang
Pj Wali Kota Mojokerto, M Alin Kuncoro, S.STP, M.Si dan jajaran Pemkot Mojokerto bersama Kojen Jepang di Surabaya, Takeyama Kenichi dan Rekosistem serta konsorsium perusahaan Jepang usai MoU pengelolaan sampah di Rumah Rakyat Pemkot Mojokerto, Senin (21/4-Andung - Disway Mojokerto-
''Kami akan memulai sari TPST Magersari dulu. Sambil berjalan akan kami lakukan secara bertahap ke TPST yang lain,'' katanya.
Tahap awal, pengelolaan yang akan dilakukan adalah pada sampah anorganik atau daur ulang. Berikutnya baru sampah organik, kemudian sampah residu.
Disebutkan, bawah tahap awal, di tahun pertama, sampai tahun 2025, pihaknya bisa mengurangi sampah yang akan dikirim ke TPA sampai 30%. Sampah yang benar-benar tidak bisa diolah akan dikirim ke TPA untuk diproses lebih lanjut.
Ernest menuturkan, setelah berjalan 5 tahun pengelolaan sampah, nanti akan ditentukan langkah berikutnya. ''Kami bisa menentukan berikutnya setelah melihat hasil pada 5 tahun tahap awal,'' tuturnya.
Termasuk tahap sampai pengolahan sampah menjadi zero waste. ''Tahap zero waste baru bisa diketahui setelah tahap awal selama 5 tahun ini,'' sahutnya.
Sementara Konsul Jendral Jepang, Takeyama Kenichi, mengatakan keterlibatan konsorsium perusahaan Jepang adalah pada permodalan. Tentang berapa besar dana yang dikucurkan semua tergantung masing perusahaan yang terlibat.
Dalam penandatanganan MoU antara Pj Wali Kota dengan Rekosistem dan konsorsium perusahaan Jepang tersebut melibatkan beberapa perusahan. Antara lain, JICA, Marubeni, Ajinomoto, Yakult, Panasonic, Unicharm, dan Cloma. (*)
Sumber: