banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Kopi Asmoro, Kopi Khas dari Lereng Gunung Anjasmoro Mojokerto

Kopi Asmoro, Kopi Khas dari Lereng Gunung Anjasmoro Mojokerto

Kopi Asmoro, variatif kopi dari lereng Gunung Anjasmaro Mojokerto.-(Foto : Fio Atmaja)-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Kabupaten Mojokerto, selain terkenal dengan kopi Trawas, juga memiliki kopi andalan lain tak kalah menggoda, yaitu kopi Asmoro dari jenis kopi excelsa. Kopi Asmoro merupakan salah satu produk unggulan Desa Rejosari, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Dengan cita rasa begitu khas, Kopi Asmoro sangat menggoda dengan perpaduan rasa pahit, manis, masam, dan sentuhan sedikit sepet yang sulit untuk dilupakan.

Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Warga sebagai inisiator di balik pengolahan biji kopi jenis asisah dan robusta ini.

Merek kopi ini diambil dari nama Gunung Anjasmoro karena lokasi perkebunan kopinya terletak di lereng Gunung Anjasmoro, khususnya di sisi utara.

Kopi Asmoro, variatif kopi dari lereng Gunung Anjasmaro Mojokerto.- (Foto : Fio Atmaja)-
Suyanto, mantan Ketua KTH Bina Warga dan seorang petani kopi berpengalaman di Desa Rejosari, menjelaskan bahwa ia telah menanam biji kopi robusta sejak tahun 2005.

Kemudian, pada tahun 2019, ia mulai mengembangkan produknya dengan menanam biji kopi asisah. Inisiatif ini muncul karena merasa harga pasaran kopi di luar sana tergolong murah.

Baca Juga: Titik Kumpul Kopi, Suasana Unik Ngopi di Tengah Sawah Mojokerto

"Akhirnya saya mulai memproduksi secara mandiri dengan harapan dapat mendorong semangat para petani lainnya untuk terus mengembangkan potensi kopi di wilayah tersebut," terangnya, Selasa (3/10/2023).

Karakteristik kopi exselsah dan robusta di Rejosari memiliki daya tarik unik jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Tingkat keasamannya sangat khas, yang membuatnya berbeda dari jenis kopi sama ditemukan di tempat lain.

Ketua KTH Bina Warga,Adi Sucipto menjelaskan bahwa kopi asisah atau kopi excelsa di Desa Rejosari diproduksi dengan menggunakan biji kopi asisah petik merah.

"Untuk memastikan kualitas biji kopi ini, petani menggunakan teknik apung. Jika biji kopi direndam dalam air mengapung, itu menandakan kualitasnya kurang baik. Sebaliknya, jika bijinya tenggelam, berarti kualitasnya terbaik," ujarnya.

Harga kopi Asmoro cukup terjangkau, dengan variasi kemasan 100 gram hingga 250 gram bervariasi. Selain itu, tersedia juga dalam kemasan kiloan dengan harga berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.

Harga tersebut bisa meningkat hingga dua kali lipat jika petani kopi memperhatikan proses pasca panen dan perawatan dengan baik.

Hingga saat ini, produk kopi Asmoro terus berkembang, terutama setelah dilengkapi dengan alat penggiling biji kopi dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Nganjuk. Dengan bantuan alat ini, hasil produksi petani kopi semakin meningkat, dan kopi Asmoro semakin dikenal di kalangan pencinta kopi.

Sumber:

b