HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Jadi Detektif Sungai, Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto Kaget Sungai Brantas Tercemar Mikroplastik

Jadi Detektif Sungai, Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto Kaget Sungai Brantas Tercemar Mikroplastik

Para siswa dan siswi SMPN 3 Kota Mojokerto saat mengikuti kegiatan program sekolah alam detektif sungai. -Ecoton for Disway Mojokerto-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto kaget melihat Sungai Brantas tercemar mikroplastik saat mengikuti Program Sekolah Alam Detektif Sungai 2024.

Kegiatan ini diadakan di kawasan suaka ikan Kali Surabaya, depan kantor Ecoton Inspirasi, Desa Wringinanom, Gresik, Senin (22/7/2024).

Salah satu peserta, Jasmine Syahidah Al Qudsy, mengatakan, ia terkejut menemukan plankton di sungai. Dan lebih kaget lagi melihat plastik berubah menjadi serpihan kecil bernama mikroplastik berbahaya.

"Sungai itu harus banyak pohonnya supaya ikan bisa nyaman tinggal dan berteduh. Senang banget hari ini bisa belajar tentang serangga air dengan biotilik. Serta mendapatkan informasi tentang bahaya sampah plastik serta mikroplastik bagi lingkungan dan manusia," ucapnya.


Siswa SMPN 3 Kota Mojokerto yang mengikuti Program Sekolah Alam Detektif Sungai-Ecoton for Disway Mojokerto-

Program yang diselenggarakan oleh Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) memberikan pelatihan kepada siswa sekolah di DAS Brantas. SMPN 3 Kota Mojokerto mengikuti kegiatan ini dengan 15 siswa dan seorang guru pendamping.

Mereka antusias mengikuti kegiatan yang meliputi pengenalan mikroplastik, plankton, biotilik, dan vegetasi di bantaran sungai. Dalam program ini, siswa diajarkan tentang keanekaragaman hayati, serangga, dan pemantauan kualitas air sungai dengan metode biotilik.

Para siswa juga dikenalkan dengan vegetasi di bantaran sungai untuk mengenal keanekaragaman hayati dan peran tanaman terhadap ekosistem sungai. Serta melakukan pemantauan perilaku manusia terhadap sungai. Mereka belajar mengidentifikasi populasi plankton sebagai makanan ikan sekaligus indikator kualitas sungai.

Pentingnya pembelajaran mikroplastik juga diajarkan kepada para siswa. Mereka mengambil sampel untuk dianalisis di laboratorium Ecoton guna mengetahui tingkat polusi mikroplastik di air sungai dan bahaya plastik sekali pakai.

Baca Juga: Kronologi 2 Truk Adu Banteng di Mojokerto Tewaskan 1 Orang

Guru pendamping SMPN 3 Kota Mojokerto, Umi Koyimah, mengapresiasi kegiatan ini. "Senang ya karena melalui kegiatan ini memberikan pengalaman berbeda dari apa yang biasa mereka dapatkan di sekolah. Selain mendapatkan wawasan baru, siswa bisa praktik langsung dengan alam. Saya berharap setelah dari sini, siswa dapat menularkan ilmunya kepada siswa lain di sekolah serta lingkungan tempat tinggal mereka," jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Program Sekolah Alam Detektif Sungai, Tonis Afrianto menjelaskan, program ini bertujuan untuk memunculkan kepedulian siswa terhadap kondisi sungai yang kotor. 

"Melalui program menciptakan kepedulian siswa untuk kondisi sungai yang kotor, mereka harus kritis serta berperan aktif dan berani menyampaikan pendapat terkait bahaya sampah plastik sekali pakai kepada teman, keluarga, dan pemerintah," bebernya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah di Kota Mojokerto Terus Melangit

Sumber:

b