HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Angka Kemiskinan Kabupaten Mojokerto Selama 2004 - 2024 Alami Penurunan

Angka Kemiskinan Kabupaten Mojokerto Selama 2004 - 2024 Alami Penurunan

Jumlah dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto, Maret 2004 - Maret 2024. - (Foto: dok. BPS Kabupaten Mojokerto).-

Mojokerto, Mojokerto.disway.id - BPS Kabupaten Mojokerto merilis perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Mojokerto kurun waktu Maret 2004 - Maret 2024 mengalami penurunan. 

Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Dwi Yuhenny mengatakan, secara umum pada periode 2004 - 2024 tingkat kemiskinan di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan, baik jumlah penduduk miskin maupun presentase penduduk miskin. 

"Jumlah penduduk miskin pada tahun 2004 sebesar 157,50 ribu orang, berkurang sebesar 48,78 ribu orang menjadi 108,72 ribu orang pada tahun 2024," terangnya, Senin (5/8/2024). 

Sementara itu, persentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2004 sebesar 16,09 persen, turun sebesar 6,72 persen poin atau menjadi 9,37 persen pada tahun 2024. 

"Kenaikan terjadi pada beberapa tahun dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Untuk kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 2020 dan 2021 disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 melanda Indonesia," bebernya. 

BACA JUGA:Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Jember Turun

BACA JUGA:Data Kemenko PMK, Kota Mojokerto Bebas dari Kemiskinan Ekstrem

Dibandingkan Maret 2023, jumlah penduduk miskin menurun 4,14 ribu orang. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto pada Maret 2024 mencapai 108,72 ribu orang. 

Sedangkan persentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto pada Maret 2024 tercatat sebesar 9,37  persen, menurun 0,43 persen poin terhadap Maret 2023.

Henny menambahkan, garis kemiskinan Kabupaten Mojokerto pada Maret 2024 sebesar Rp 508.618,00 per kapita per bulan. 

"Dibandingkan Maret 2023 yang memiliki garis kemiskinan sebesar Rp 486.520,00 dengan kata lain garis kemiskinan bertambah sebesar Rp 22.098,00 per kapita per - bulan," ujarnya. 

Menurutnya, persoalan kemiskinan sebenarnya tidak hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Akan tetapi, dimensi lain perlu diperhatikan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan yang terjadi. 

BACA JUGA:Konsisten Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Entas Kemiskinan, dan Generasi Muda Pelopor

BACA JUGA:Kemenko PMK Dukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Kota Mojokerto

"Upaya kebijakan pembangunan, terutama bertujuan menurunkan jumlah penduduk miskin, diharapkan juga dapat mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," katanya. 

Pada periode Maret 2023 – Maret 2024, indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) mengalami penurunan. 

Indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2024 sebesar 1,01, turun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 1,73. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami penurunan dari 0,40 menjadi 0,19. 

Faktor - faktor berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Mojokerto pada periode 2024 yakni, kenaikan harga beras pada tahun 2024 dibanding dengan tahun sebelumnya.

"Efektivitas berbagai program peningkatan kesejahteraan diluncurkan Pemkab Mojokerto cukup efektif dalam memberikan intervensi kepada kelompok sasaran pengentasan kemiskinan dikombinasikan dengan ketepatan pilihan paket komoditas harga bergejolak untuk program pengurangan beban pengeluaran," pungkasnya. (*)

Sumber:

b