banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Tinjau proyek Pengendali Banjir Kali Gunting, TKPSDA WS Brantas Bahas Tindak Lanjut Programnya

Tinjau proyek Pengendali Banjir Kali Gunting, TKPSDA WS Brantas Bahas Tindak Lanjut Programnya

Proyek penguatan tebing sungai di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno, bagian dari proyek pengendali banjir Kali Gunting BBWS Brantas-andung - disway mojokerto-

Jombang. Diswaymojokerto.id – Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai (WS) Brantas meninjau proyek pengendali banjir Kali Gunting. Proyek pengendali banjir Kali Gunting yang dikerjakan di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno itu dikerjakan atas rekom TKPSDA WS Brantas beberapa waktu sebelumnya.

Proyek tersebut berupa penguatan dinding tebing sungai yang berkelok-kelok sepanjang 725 meter. Dari penjelasan di lokasi proyek diketahui bahwa penguatan tebing dilakukan dengan pembuatan bronjong, parapet, revetment menggunakan beton bertulang diperkirakan selesai akhir November 2024.

‘’Harapannya, ketika terjadi hujan, Desa Grobogan terhindar dari banjir,’’ kata Ali, Pejabat Pembuat Komitmen proyek pengendali banjir Kali Gunting, pada saat peninjuan, Kamis 12 September 2024.


Komisi Daya Rusak Air TKPSDA WS Brantas mendapat penjelasan mengenai pryek pengendali banjir Kali Gunting di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno oleh PPK Balai Besar Wilayah Sungai Brantas di lokasi proyek di Desa Grobogan, Kecamatan Mojokwarno-andung - Disway Mojokerto-

Selama ini, hampir setiap tahun pada musim hujan, terutama ketika terjadi peningkatan debit Kali Gunting, Desa Grobogan selalu terkena banjir dari luapan sungai. Bahkan banjir bisa masuk wilayah Keecamatan Mojoagung dan masuk wilayah Kabupaten Mojokerto di Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, dan masuk Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

BACA JUGA:Terungkap! Jasad Wanita di Di Hutan Pacet Mojokerto Ternyata Warga Kediri

Pembangunan proyek pengendali banjir Kali Gunting di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno juga dilengkapi klep untuk mengantisipasi air dari sungai masuk ke saluran dari luar sungai. Sehingga kalua ada penambahan debit yang sangat besar, air tidak masuk meluap maupun masuk ke saluran air.

Menurut Amik Purdinata, Wakil Ketua Komisi Daya Rusak Air TKPSDA WS Brantas, banjir di Kali Gunting terjadi karena Kali Gunting merupakan pertemuan dua sungai di daerah atas. Yakni dari sungai di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, dan dari arah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.


Komisi Daya Rusak Air Toim Koordinasi Sumber Daya Air Wliayan Sungai Brantas meninjau proyek pengendali banjir di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Proyek penguatan tebing sungai di Desa Grobogan untuk mengantisipasi banjir di desa i-andung - disway mojokerto-

‘’Pertemuan sungainya di kawasan Kedung Lumpang, kemudian masuk ke Kali Gunting. Sehingga terjadi overload dan banjir di daerah yang dilalui Kali Gunting,’’ kata Amik yang juga Ketua Komunitas Peduli Sungai, Brantas Berdaya, Jombang, itu.

Sedangkan Ketua Komisi Daya Rusak Air TKPSDA WS Brantas, Dr Susianto, S.H, M.Hum., CLA, mengatakan, hasil peninjauan proyek pengendali banjir Kali Gunting akan dibawa ke siding untuk ditindak lanjuti.  ‘’Karena proyek ini merupakan pelaksanaan rekomendasi TKPSDA, maka kami akan bawa ke rapat komisi untuk ditindaklanjuti,’’ katanya.

Susianto yang juga Ketua Komisi Nasional Lingkungan Hidup Indonesia (KOMNAS LH) Kabupaten Malang, itu mengatakan, rekomendasi TKPSDA WS Brantas untuk pengendalian banjir Kali Gunting diantaranya adalah pembangunan embung atau dam di daerah hulu, sehingga air dari arah Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Wonosalam bisa ditampung di hulu. ‘’Sehingga airnya tidak terakumulasi di aliran Kali Gunting,’’ katanya.

Selain meninjau pembangunan penguatan tebing Kali Gunting di Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno, Komisi Daya Rusak Air TKPSDA WS Brantas juga meninjau Bendung Kedunglumpang di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung. Bendung ini merupakan lokasi pertemuan antara sungai dari arah hulu di Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Wonosalam.

Hanya saja, Bendung Kedunglumpang berfungsi untuk irigasi di Kawasan Kedunglumpang yang mengairi 1.141 hektare sawah. Sedangkan untuk aliran air yang masuk ke Kali Gunting belum ada penahan atau pengendalinya.

Sehingga aliran 2 sungai yang masuk dari arah hulu, dari Desa Jabung, Kecamatan Jatirejo dan Panglungan, Kecamatan Wonosalam, langasung masuk ke aliran Kali Gunting. ‘’Ini yang kemarin juga masuk dalam rekomendasi kami,’’ tambahnya.


Komisi Daya Rusak Air TKPSDA WS Brantas juha meninjau Bendung Kadunglumpang di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang-TKSDA WS Brantas for Disway Mojokerto-

Dalam rapat komisi yang dilakukan selama 2 hari di Hotel Yusro, Jombang, pencapaian proyek yang jadi direkomendasikan sebelumnya juga menjadi bahan evaluasi. ‘’Saat ini yang jadi fokus bahasan Komisi Daya Rusak Air adalah Kali Gunting, meskipun juga ada pembahasan Sungai Tawing, Trenggalek. Karena yang kita tinjau secara langsung adalah proyek pengendali banjir Kali Gunting,’’ tuturnya.

Hasil siding Komisi Daya Rusak Air akan dibawa ke siding pleno Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya AIR (TKPSDA) WS Brantas. ‘’Termasuk hasil capaian proyek yang sudah dikerjakan. Kami mengucapkan terima kasih kepada BBWS yang sudah merespon rekomendasi kami, meskipun masih bertahap. Harapan kami, rekomendasi yang lain juga bisa segera ditindaklanjuti,’’ sahutnya.

Sementara itu, Sekretaris TKPSDA WS Brantas, Agus Suyanto, mengatakan, hasil rapat koordinasi Komisi Daya Rusak Air, nanti akan segera dibahas di siding pleno Bersama hasil dari komisi Daya -Guna Air dan Komisi Konservasi. ‘’Terimakasih bapak-bapak dan ibu-ibu atas rekomendasi dan risalah yang dihasilkan. Akan kita bahas bersama dalam sidang pleno, yang akan segera diadakan,’’ katanya.

Sumber:

b