banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

BPBD Mojokerto Ajukan BTT Rp 225 Juta untuk Lanjutkan Bantuan Air Bersih di Tiga Desa Terdampak Kekeringan

BPBD Mojokerto Ajukan BTT Rp 225 Juta untuk Lanjutkan Bantuan Air Bersih di Tiga Desa Terdampak Kekeringan

BPBD Provinsi Jatim dan Mojokerto saat menyalurkan bantuan air bersih di Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto.-Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - BPBD Kabupaten Mojokerto mengajukan Belanja Tak Terduga (BTT) Rp 225 juta untuk melanjutkan bantuan air bersih kepada 8.320 jiwa warga terdampak kekeringan di tiga desa berada di kaki Gunung Penanggungan. 

Pengajuan BTT dilakukan setelah sebelumnya bantuan dari Provinsi Jawa Timur berakhir pada 14 September 2024. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, bantuan tersebut diproyeksikan untuk menyediakan sekitar 500 tangki air bersih selama 50 hari dan saat ini proses pengajuan BTT sedang berjalan. 


Warga Desa Kunjorowesi saat mengambil bantuan air bersih-Foto : Fio Atmaja-

"Kami sudah mengajukan pada Jumat, 13 September 2024 kemarin. Setelah disetujui, akan diajukan ke bupati untuk dilakukan penetapan," katanya, Sabtu, 21 September 2024. 

Pengajuan ini bertujuan untuk mengirimkan air bersih ke tiga desa, yakni Desa Kunjorowesi, Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro, dan Desa Duyung di Kecamatan Trawas.

BACA JUGA:Ingin Sarapan dengan Sensasi Lain? Yuk Makan Bubur di Warung ‘’Sarapan di Gang’’

BACA JUGA:Jajanan Khas Mojokerto, Kenapa Harus Onde-onde?

"Saat ini masih proses pengajuan, dan menunggu SK perubahan status dari siaga menjadi darurat untuk bisa mengajukan BTT," terangnya. 

Meskipun masih dalam proses pengajuan, distribusi air bersih tetap berlangsung dengan bantuan dari BPBD Kabupaten Mojokerto, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan berbagai kelompok komunitas. 


BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Kabupaten Mojokerto saat membagikan bantuan air bersih di Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto, Selasa (6/8/2024) lalu -Foto : Fio Atmaja-

Tiga desa terdampak ini berada di kaki Gunung Penanggungan,  yakni di Desa Kunjorowesi, 4.937 penduduk dari dua Dusun Kunjoro 1.625 jiwa dan Kandangan 3.312 jiwa terdampak krisis air.

Sementara itu, di Desa Manduro Manggung Gajah, 1.861 jiwa dari Dusun Buluresik 996 jiwa dan Dusun Gajah Mungkur 865 jiwa juga mengalami kesulitan air bersih.

Desa Duyung, Kecamatan Trawas, dua dusun, Dusun Bantal dan Dusun Duyung, yang tersebar di 16 RT, sangat kekurangan air bersih karena debit sumber air bersih semakin berkurang.

Sumber:

b