HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Candi Belahan, Terletak di Perbatasan Mojokerto-Pasuruan, Relief Dindingnya Menjadi Daya Tarik

Candi Belahan, Terletak di Perbatasan Mojokerto-Pasuruan, Relief Dindingnya Menjadi Daya Tarik

Candi Belahan yang terletak di perbatasan Mojokerto-Pasuruan-Foto : Jamal-

Mojokerto, diswaymojokerto.id  Masyarakat Mojokerto dan sekitarnya tentu belum familiar dengan nama Candi Belahan. Padahal jika ditelisik dari sejarah penemuannya, Candi Belahan sudah ditemukan sejak abad Ke -11 Masehi.

Candi Belahan, sesuai Namanya, terletak di Dusun Belahan Jowo, Desa Wonosunyo , Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Wajar  jika nama Candi Belahan belum banyak dikenal di kalangan masyarakat Kabupaten dan Kota Mojokerto, karena candi ini terletak di perbatasan daerah, yakni Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto.  


Relief di Dinding candi menjadi daya tarik pengunjung-Foto : Jamal-

Candi Belahan berada di sebelah Utara Desa Wonosunyo, Gempol. Masyarakat Gempol dan sekitarnya, menamai Candi Belahan dengan nama popular Candi Sumber Tetek.

Sejak ditemukan pada abad ke- 11 Masehi, Kondisi Candi Belahan tidak banyak berubah,

Kondisi candi Belahan saat ini,  struktur candinya masih cukup lengkap,  walaupun masih ada beberapa bagian yang terkubur , misalnya bagian kaki Candi.

Bangunan ini terbuat dari batu andesit dan bata merah. Salah satu yang membuat Candi Belahan menarik adalah relief Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang berada di sebelah Utara.


-Di candi Belahan juga terdapat Petirtaan-Foto : Jamal

Sedangkan di bagian bangunan sebelah Selatan terdapat relief Mpu Barata. Relief ini tidak kalah menarik dengan relief Dewi Laksmi maupun Dewi Sri. Relief ini Mpu Barata cukup menarik perhatian pengunjung yang datang ke Candi Belahan.

BACA JUGA:KPU Akan Gelar 3 Kali Debat Pilkada Kota Mojokerto, Ini Jadwalnya

BACA JUGA:Laporan Awal Dana Kampanye Dua Paslon Pilwali Mojokerto Rp 1 Juta

Candi belahan memiliki dimensi panjang 6,85m, lebar 6.30m serta tinggi 4.60m

Waryono juru kunci Candi Belahan, mengungkapkan,  pihaknya telah mengajukan permohonan ekskavasi.

‘’Kami sudah mengajukan permohonan ekskavasi Candi belahan kepada Balai Pelestarian Budaya Mojokerto (BPK), sudah disetujui tapi belum terealisasi hingga sekarang’’ kata Waryono kepada Disway Mojokerto, 4 Oktober 2024.


Relief Dewi Laksmi dan Relief Dewi Sri menjaid daya tarik Candi Belahan-Foto : Jamal-

Waryono berharap kepada pemerintah agar segera merealisasi proses ekskavasi tersebut.

‘’Kami yakin masih banyak bagian candi ini terutama bagian kaki dan gerbang yang tertutup tanah. Sehingga saat ini belum jelas keseluruhan struktur candi,’’ ungkap  Waryono

Waryono menaruh harapan besar kepada pemerintah agar proses ekskavasi segera terealisasi. Ia mengatakan harapan besar itu juga muncul dari warga sekitar Candi Belahan.

Sumber:

b