Apel Hari Santri, PJs Bupati Mojokerto Tegaskan Tugas Santri

Apel Hari Santri, PJs Bupati Mojokerto Tegaskan Tugas Santri

Danrem 082/CPYJ dan jajaran Forkopimda Mojokerto bersama PJs Bupati Mojokerto dalam apel Hari Santri di Pendopo Graha Maja Tama-Diskominfo Kabupaten Mojokerto for Disway Mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - PJs Bupati Mojokerto, Dr HA Jazuli, SH, M.Si, menegaskan tugas santri adalah meneruskan perjuangan para pendahulu. Hal itu disampaikan pada apel dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional 2024. 

Apel Hari Santri di halaman Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/10) itu mengusung tema 'Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan'.


Para santri yang ikut apel Hari Santri di halaman Pandopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto-Diskominfo Kabupaten Mojokerto for Disway Mojokerto-

PJs. Bupati Akhmad Jazuli, menyebutkan, santri masa kini memiliki tugas meneruskan perjuangan para pendahulu. ''Para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa," katanya.

HA Jazuli menyampaikan pesan penting dari Menteri Agama Nasarudin Umar, tentang mengingat kembali  perlawanan para santri dalam peristiwa 'Resolusi Jihad' pada 22 Oktober 1945.

BACA JUGA:Hari Santri, Ratusan Santri di Mojokerto Nobar 'Tepatilah Janji' Bersama KPU

Resolusi Jihad yang merupakan hasil pemikiran KH Hasyim Asy'ari. Saat itu Indonesia yang baru saja merdeka kembali dihadapkan pada ancaman pasukan Sekutu, yang membawa serta tentara Belanda (NICA).

Tentara Belanda berniat merebut kembali wilayah Indonesia. Resolusi ini secara langsung membangkitkan semangat perlawanan masyarakat.


PJs Bupati Mojokerto, Dr HA Jazulu S.H., M.Si, menyerahkan piagam penghargaan statistik pesantren-Diskominfo Kabupaten Mojokerto for Disway Mojokerto-

"Terutama di Jawa Timur. Perlawanan ini kemudian menjadi tonggak atas pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945," tuturnya.

Disebutkan, sejak Resolusi Jihad dimaklumatkan, para santri dan masyarakat umum terbakar semangatnya. "Semangat  untuk terus berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia," sahutnya.

BACA JUGA:Tim Pemenangan Paslon Wali Kota Mojokerto Bantah Kesulitan Rekrut Saksi di TPS 

Hingga akhirnya, pecah puncak perlawanan masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November 1945. "Tanggal itu yang kemudian kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” ujarnya.

Sumber:

b