speedcash banner
ACI OJOL BANNER
banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Mahasiswa ITS Ciptakan SleepCare, Matras Cerdas Pendeteksi Sleep Apnea

Mahasiswa ITS Ciptakan SleepCare, Matras Cerdas Pendeteksi Sleep Apnea

Mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ITS ini menginovasikan alat pendeteksi sleep apnea dan kualitas tidur berbasis matras yang nyaman digunakan-Foto : Dinas Kominfo Jatim-

Surabaya, diswaymojokerto.id - Sleep apnea menjadi gangguan tidur serius yang seringkali tidak terdeteksi dan membutuhkan alat perawatan yang kompleks sehingga kurang nyaman.

Menjawab tantangan ini, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi SleepCare, matras nonkontak pemantau sleep apnea dan kualitas tidur.

Salah satu penggagas SleepCare Mu’afa Ali Syakir menjelaskan bahwa sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi akibat terhalangnya saluran pernapasan.

Kondisi ini dapat menjadi masalah serius karena menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Sayangnya, hingga saat ini alat pendeteksi sleep apnea yang sudah ada relatif mahal dan dirasa kurang nyaman bagi pengguna.

Dengan menghadirkan SleepCare, mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ITS ini menginovasikan alat pendeteksi sleep apnea dan kualitas tidur berbasis matras yang nyaman digunakan.

BACA JUGA:Pastikan Keamanan Malam Tahun Baru Kapolda Jatim Cek Pos Pam dan Pos Yan di Surabaya - Sidoarjo

BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2024, Pemkot Mojokerto Tuntaskan 10 Proyek Strategis

Dengan mengintegrasikan teknologi, alat ini mengombinasikan pemrosesan sinyal canggih dan machine learning untuk mendeteksi sleep apnea secara efektif.

“Penggunaannya sangat mudah, pengguna hanya perlu berbaring di atas matras,” jelas Mua'afa ketua tim perancang SleepCare ini, di Surabaya, Selasa 31 Desember 2024.

Lebih lanjut, Mu’afa menjelaskan bahwa sinyal fisiologis pengguna akan direkam menggunakan sensor nonkontak yang terintegrasi pada matras.

Matras ini dibuat dari kain berbahan nylon silver, bahan konduktif yang dilengkapi elektroda positif dan negatif beserta ground untuk menangkap sinyal listrik jantung atau elektrokardiografi (ECG). 

Setelahnya, sinyal yang ditangkap oleh sensor akan diteruskan pada sistem instrumentasi ECG untuk mengolah sinyal listrik jantung.

Pada proses ini, pengolahan sinyal ECG memanfaatkan algoritma Discrete Wavelet Transform (DWT) yang akan dianalisis berdasarkan interval waktu denyut jantung, frekuensi sinyal yang ditangkap, dan pola ketidakteraturan detak jantung.

Tak hanya itu, SleepCare juga memanfaatkan sinyal suara mekanis jantung (PCG) yang direkam melalui sensor piezoelektrik pada matras.

Sumber:

b