Jangan Mudah Tergiur Promosi Mie Instan, Waspadai Batasan Maksimal Konsumsinya

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Mie instan telah menjadi salah satu makanan yang paling di gemari oleh berbagai kalangan masyarakat, terutama di Indonesia.

Kepraktisan dalam penyajian dan rasa yang bervariasi menjadikan mie instan sebagai pilihan utama bagi banyak orang, baik sebagai makanan utama maupun camilan.

Namun, di balik kelezatan dan kemudahan tersebut, terdapat sejumlah pertimbangan penting yang perlu dicermati, terutama terkait kesehatan pada mie instan. 

Batasan konsumsi mie instan :

- Jumlah Maksimal : Banyak ahli gizi yang menyarankan untuk membatasi konsumsi mie instan maksimal 2 kali dalam seminggu, atau sekitar 4 kali dalam sebulan. Namun beberapa juga yang berpendapat untuk menyarankan tidak lebih dari 2 bungkus dalam seminggu. 

- Risiko Metabolik : Mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali seminggu, dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, terutama pada wanita (Kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.)

Mie instan menjadi salah satu makanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat-Foto : Salmaa-

Kandungan mie instan dan dampak bagi kesehatan :

- Natrium tinggi : Sebungkus mie instan umumnya mengandung lebih dari 50% asupan natrium harian yang direkomendasikan.

Asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, serta risiko penyakit jantung dan stroke.

Orang dewasa akan disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 mg natrium per hari. Mie instan dapat mengandung 1.000 hingga 1.200 mg natrium. 

- TBHQ (Tertiary Butyl Hydroquione) : Pengawet kimia yang dapat bertahan lama di perut sebelum dicerna yang terdapat di dalam kandungan mie instan.

BACA JUGA:Mobil Suzuki Ertiga Ditemukan Masuk Jurang di Pacet Mojokerto, Identitas TNI AL Ditemukan di Lokasi

BACA JUGA:Sejumlah Anak Punk Terjaring Satpol PP Mojokerto, Kebanyakan dari Luar Kota

Sumber: