Melalui Suju dan Gercep, Bupati Al Barra Targetkan Penurunan Stunting di Mojokerto

Pemkab Mojokerto dipimpin langsung oleh Bupati Muhammad al Barra menggelar rembug stunting-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, diswaymojokerto.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan menyelenggarakan rembug stunting dengan semua pemangku kepentingan
Acara yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) tersebut, dipimpin dan dibuka langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra.
Dalam arahannya, Bupati yang biasa disapa Gus Barra menyampaikan bahwa angka prevalensi stunting di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2023 mencapai 16,2%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk data tahun 2024 masih belum rilis.
"Upaya penurunan stunting juga tidak bisa kita pisahkan dari kebijakan nasional. Dimana stunting ini masih menjadi bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto," ujar Gus Barra, Selasa 26 Maret 2025
Bupati Al Barra menandatangani kesepakatan bersama untuk menurunkan stunting-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Untuk mendukung percepatan penurunan stunting, Pemkab Mojokerto telah menerbitkan berbagai regulasi, diantaranya Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi serta Keputusan Bupati terkait pembentukan tim percepatan penurunan stunting di tingkat kabupaten maupun kecamatan.
Gus Barra juga memaparkan beberapa program unggulan yang dijalankan, seperti SUJU (Susu Jumat) untuk siswa SD/MI dan SMP/MTs, serta GERCEP (Gerakan Percepatan Penurunan Stunting)
Program tersebut meliputi aktif minum tablet tambah darah, bumil teratur periksa kehamilan, cukupi konsumsi protein hewani, datang ke posyandu setiap bulan, dan eksklusif ASI selama 6 Bulan.
"Program SUJU pada tahun 2025 ini direncanakan akan mengintervensi siswa SD/MI, SMP/MTs dengan total 13.213 siswa yang terbagi 20 dari SMP/MTs dan 7 dari SD/MI. Kegiatan SUJU ini berupa kegiatan penyuluhan gizi seimbang, kampanye sarapan sehat, tes kebugaran untuk siswa SD dan SMP serta diikuti dengan pembagian susu sebagai salah satu bagian dari peningkatan gizi siswa SD dan SMP di Kabupaten Mojokerto," paparnya.
Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra memberikan sambutan pada rembug stunting-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Sementara untuk program GERCEP, Ia menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk mendorong pelaksanaan 5 hal utama, yaitu aktif minum tablet tambah darah, bumil teratur periksa kehamilan, cukupi konsumsi protein hewani, datang ke posyandu setiap bulan, dan eksklusif ASI selama 6 Bulan.
"Penurunan stunting ini dibutuhkan peran semua pihak, semua perangkat daerah. Tidak cukup hanya dari sektor pemerintah, namun juga diperlukan peran dari sektor lainnya, atau yang kita kenal sebagai Pentahelix yaitu dukungan kolaborasi 5 elemen masyarakat dalam penanganan stunting yaitu pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat madani dan media," jelasnya.
Selain itu, dalam menekan angka stunting Gus Barra juga menekankan pentingnya perbaikan data dan intervensi yang tepat sasaran.
BACA JUGA:Jelang Idul Fitri, Ketersediaan LPG dan BBM Kota Mojokerto Dipastikan Aman Terkendali
Sumber: