Pembangunan Jembatan Talunbrak Mojokerto Dimulai, Ditarget Tuntas Tahun Ini

Peletakan batu pertama pembangunan jembatan Talunbrak dilakukan oleh Bupati Mojokerto.-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Pemkab Mojokerto resmi memulai pembangunan Jembatan Talunbrak, Desa Talunblandong, Dawarblandong, Mojokerto. Proyek menelan Rp 13,5 miliar ini ditargetkan tuntas pada 23 Oktober 2025.
Dalan proses pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama dilaksanakan pada Rabu, 16 April 2025.
Pembangunan jembatan membentang di atas Sungai Lamong menghubungkan Kabupaten Mojokerto dan Gresik ini nantinya dibangun selebar 6 meter dengan panjang 60 meter.
Jembatan tersebut awalnya dibangun pada tahun 2001 dengan konstruksi besi sederhana sepanjang 66 meter dan lebar 2 meter.
BACA JUGA:Bamboo Softcase, Kerajinan Berbahan Dasar Bambu Unik dan Khas Asli Mojokerto.
BACA JUGA:Komisi VII DPR RI Bangga dan Apresiasi IKM serta Industri Batik di Kota Mojokerto
Karena keterbatasannya, jembatan tersebut hanya mampu dilalui oleh kendaraan roda dua dan sepeda.
Namun jembatan ini sempat mengalami kerusakan parah akibat luapan Sungai Lamong, terutama pada tahun 2018 dan 2021. Bahkan, pada 2021 kemiringan jembatan mencapai 60 derajat sehingga tidak dapat dilalui lagi.
Setelah melalui proses panjang, pembangunan kembali jembatan ini akhirnya dapat direalisasikan melalui dana hibah dari pemerintah pusat rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tahun 2021.
Pembangunan Jembatan Talunbrak dikerjakan CV Sekar Arum sejak 26 Februari 2025. Anggarannya mencapai Rp 13.545.739.000 yang bersumber dari dana hibah rehabilitasi konstruksi BNPB sebesar Rp 14,9 miliar. Rekonstruksi jembatan ini ditargetkan tuntas 23 Oktober 2025.
Jembatan baru ini dirancang sepanjang 60 meter dengan lebar 6 meter, sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat.
Bupati Mojokerto meninjau lokasi pembangunan jembatan Talunbrak-Foto : Fio Atmaja-
Konstruksinya menggunakan tiang pancang sedalam 22 meter, yang dilindungi oleh sheet pile sepanjang 15 meter guna menjaga fondasi dari gerusan air sungai.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, keberadaan jembatan ini sanga penting karena sebagai penghubung antara Mojokerto, dan Gresik dalam mendukung aktivitas ekonomi, pendidikan, sosial serta budaya masyarakat.
Sumber: