Jelang Sensus Ekonomi 2026, 33 Pasar Tradisional hingga Kawasan Wisata Menjadi Sasaran

Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS Kabupaten Mojokerto bakal sasar pasar, industri hingga kawasan wisata. -Foto : dok. BPS Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto mulai melakukan berbagai persiapan menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) tahun 2026. Dalam sensus tersebut nantinya akan menyasar 33 pasar tradisional, dan wisata.
Pendataan awal dilakukan agar tidak ada pelaku usaha yang terlewat, termasuk yang berada di pasar tradisional, kawasan industri, hingga destinasi wisata.
"Ya, kami sudah mulai persiapan, dimulai dengan pendataan direktori usaha terlebih dahulu supaya saat sensus tahun depan tidak ada yang terlewat," kata Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Dwi Yuhenny, Jumat, 16 Mei 2025.
Ia menjelaskan, pendataan di 33 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Mojokerto dengan menggunakan metode Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan aplikasi SW Maps.
Petugas mendata nama usaha, jenis kegiatan, alamat, dan titik koordinat lokasi usaha. Kegiatan ini hampir rampung dengan melibatkan 32 ASN BPS Kabupaten Mojokerto.
"Saat ini, kami tenggah melakukan pendataan kelompok pertokoan dan sejenisnya. Setelah pasar, pendataan dilanjutkan ke kelompok pertokoan tersebar di 18 kecamatan," ujarnya.
Selain itu, rencananya BPS Kabupaten Mojokerto juga melakukan pendataan kawasan pusat ekonomi, kawasan industri di Ngoro dan Jetis, serta kawasan wisata di Pacet dan Trawas sebagai bagian dari cakupan sensus.
BACA JUGA:Bupati Mojokerto Launching 120 Koperasi Merah Putih dan Dua Aplikasi Digital
Nantinya, pegawai BPS Kabupaten Mojokerto juga akan mendata usaha yang berada di sekitar tempat tinggal mereka.
"Pegawai kami sudah dan sedang turun langsung ke lapangan, terutama ke pasar-pasar. Kami juga sudah berkoordinasi dengan disperindag dan DPMD Kabupaten Mojokerto dalam hal ini," bebernya.
Berbagai persiapan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sosialisasi hingga pendataan direktori usaha di berbagai lokasi strategis. Langkah awal dilakukan BPS Kabupaten Mojokerto yakni sosialisasi lewat media sosial (medsos).
Menurutnya, BPS Kabupaten Mojokerto rutin mengunggah konten berita seputar sensus ekonomi (BerantaSE) setiap hari Rabu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang SE.
Pihaknya juga melakukan profiling usaha berbasis web, petugas mencocokkan data dari berbagai sumber seperti survei internal, hasil pendataan SBR, dan aplikasi snap wangi dari google,"
Sumber: