Olahan Walang Goreng dari Hama Hasilkan ''Cuan''

Olahan Walang Goreng dari Hama Hasilkan ''Cuan''

Olahan belalang khas Suru Dawarblandong Mojokerto-Foto : Elsa Fifajanti-


Fatmawati pemilik warung ''walang'' di Suru Dawarblandong Mojokerto-Foto : Elsa Fifajanti-

Cita rasa yang khas dan tak biasa yang ditawarkan dari belalang goreng buatan Fatmawati membuat camilan ini banyak dinikmati.

Pemasaran yang ia lakukan lewat media sosial adalah salah satu cara yang cukup cerdas untuk meraup keuntungan yang lebih besar.

Hal ini membuatnya mendapat pelanggan dari berbagai penjuru kota, bahkan luar pulau. Pesanan yang datang kepadanya ada yang dari Palangkaraya, Batam, hingga Bali.

Di Jawa Timur, olahan belalang goreng Fatmawati ini telah mendapat pelanggan dari berbagai kota, seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo, Jember dan Lamongan. 

Budi (60) salah seorang pelanggan asal Desa Lespadangan, Mojokerto, mengaku rela pergi jauh-jauh ke Dawarblandong untuk membeli camilan “walang goreng” ini.

“Kalau kebetulan saya sedang menjenguk saudara, saya selalu menyempatkan membeli ini, kalau pas lagi kepengen banget juga rela jauh-jauh kesini untuk beli satu kilo belalang goreng. Meskipun harganya tidak murah, tapi cita rasa khas yang dihasilkan tidak ada yang menandingi.”, ungkapnya.

Ia mengaku, harga yang ditawarkan Fatmawati memang mahal. Namun, ia memaklumi karena belalang merupakan serangga yang langka dan sulit didapat.

“Kalau harganya ini per kilo lumayan, 280.000. Tapi bisa beli per ons juga, harganya 30.000. Tapi kalau beli cuma satu ons rasanya kurang puas. Kalau yang mentah, harganya per kilo 165.000,” katanya. 

Fatmawati mengungkapkan bahwa keuntungan yang ia raup dalam sehari bisa mencapai  400 ribu rupiah, sedangkan kalau ramai bisa mencapai hingga Rp 1,3 juta.

Sumber:

b