Pemkab Jember Tangani Perlintasan KA Pecoro, Rawan Kecelakaan dan Sebabkan Macet Parah

Jember, diswaymojokerto.id - Pemerintah Kabupaten Jember merespons cepat laporan masyarakat yang disampaikan melalui kanal Wadul Gus’e terkait kemacetan parah dan potensi kecelakaan di perlintasan kereta api Pecoro, Kecamatan Rambipuji, pada Senin 7 Juli 2025 sore.

Bupati Jember Muhammad Fawait langsung turun ke lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat dan melakukan pengecekan kepada sejumlah OPD terkait. 

 Pemkab Jember sebelumnya telah mengirimkan surat kepada pihak-pihak berwenang, yakni Balai Besar dan PT KAI, untuk menindaklanjuti kondisi perlintasan yang dinilai membahayakan pengguna jalan.

“Meskipun ini bukan kewenangan langsung dari pemerintah kabupaten, saya tegaskan bahwa hukum tertinggi adalah menyelamatkan nyawa warga Indonesia, termasuk warga Jember,” tegas Bupati Fawait.

Bupati Jember Muhammad Fawait langsung meninjau perlintasan KA Pecoro Rambipuji-Foto : Kominfo Kabupaten Jember-

Menurut bupati, kondisi perlintasan yang licin, terutama saat hujan atau gerimis, membuat kendaraan khususnya sepeda motor berpotensi tergelincir. Hal ini tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara.

Pemkab Jember telah melakukan koordinasi dengan  PT KAI  agar segera melakukan perbaikan. Bupati meminta agar dalam satu hingga dua hari ke depan, sudah ada langkah nyata di lapangan. 

BACA JUGA:9777 Atlet Berlaga di Porseni Madrasah Tingkat Provinsi Jatim di Kabupaten Jember

BACA JUGA:Pekerja Tewas Diduga Terjatuh Saat Memasang Exhaust Fan Blower di Sunrise Mall 2 Mojokerto

"Jika dalam dua hari belum ada tindakan, kami akan turun kembali dan melaporkan kondisi ini ke pemerintah pusat di Jakarta. Sebab, menyelamatkan nyawa jauh lebih penting daripada soal kewenangan birokrasi,” tambahnya.

Pemkab Jember melakukan koordinasi dengan kepolisian dan PT KAI untuk atasi kerusakan jalan perlintasan KA di Pecoro Rambipuji-Foto : Kominfo Kabupaten Jember-

Bupati Fawait juga mengajak masyarakat untuk terus menyampaikan keluhan terkait fasilitas umum melalui Wadul Gus'e, agar bisa segera ditindaklanjuti

Sumber: