Walikota Surabaya Undang Warga Kenakan Baju Adat Ikuti Upacara Sumpah Pemuda
Walikota Surabaya Eri Cahyadi Bersama para Pemuda Pemudi Usai Upacara di Surabaya beberapa waktu lalu-Foto : Kominfo -
Surabaya, mojokerto.disway.id – Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan gagasan menarik dengan mengajak warga se Surabaya mengikuti upacara Sumpah Pemuda yang akan dilaksanakan Pemkot Surabaya pada Senin 30 Oktober 2023 mendatang, di Taman Surya Balai Kota Surabaya.
Upacara yang biasanya hanya diikuti pejabat, pelajar, perwakilan mahasiswa, tokoh masyarakat, kali ini dibuka untuk semua warga, dengan syarat peserta harus mengenakan pakaian adat. Pemkot, kata Eri juga menyediakan doorprize bagi tiga orang peserta upacara yang memakai kostum atau baju adat daerah terbaik.
"Kita ada upacara, juga nanti kita ada kostum daerah. Jadi nanti (peserta upacara) tiga terbaik kita berikan doorprize," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (25/10/2023)
Pemkot Surabaya menyediakan 400 kuota bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti upacara tersebut. Masyarakat yang ingin mengikuti upacara di Balai Kota bisa mendaftarkan diri melalui online di alamat bit.ly/SumpahPemudaSurabaya. Pendaftaran akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi.
Meski demikian, peserta yang upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda harus mengikuti sejumlah syarat dan ketentuan. Di antaranya, berkomitmen hadir pada tanggal 30 Oktober 2023. Lalu, peserta merupakan warga Surabaya atau berdomisili di Kota Pahlawan. Pendaftar yang terpilih nanti akan mendapat e-tiket undangan yang dikirim lewat nomor Whatsapp yang didaftarkan.
Selain menggelar upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Eri juga menyatakan berencana akan mengumpulkan seluruh anak-anak muda di Surabaya. Termasuk pula Duta Karang Taruna Surabaya yang terpilih sebelumnya.
"Insyaallah awal November seluruh anak-anak muda yang kita pilih, yang kemarin juga ada Duta Karang Taruna, kita kumpulkan nanti, kita edukasi bahwa pemuda ini yang mengubah bangsa," ungkap dia.
Menurut dia, tidak akan ada Proklamasi apabila tidak ada peristiwa Rengasdengklok. Pun demikian, kata dia, tidak akan ada Kemerdekaan jika tidak ada para pemuda. "Maka dari itu saya mengumpulkan pemuda untuk menyadarkan mereka, bahwa mereka adalah leader (pemimpin) 2045," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri juga berencana memberikan pemahaman kepada para pemuda agar mereka tidak antipati terhadap politik. Sebab, kata dia, pemuda, khususnya generasi z sekarang memiliki peranan yang besar dalam menentukan arah bangsa. (*)
Sumber: