Bangkitkan Budaya Literasi, Mojokerto Book Party Usung Tagar Piknik Sambil Baca Buku

Mojokerto, DiswayMojokerto.id – Di tengah gempuran tren nongkrong anak muda, Mojokerto punya cara yang berbeda untuk merayakan literasi. Literasi di Mojokerto semakin berwarna dengan hadirnya komunitas Mojokerto Book Party.

Komunitas ini lahir dengan semangat menjadikan membaca sebagai aktivitas normal dan menyenangkan, bukan sesuatu yang kaku atau eksklusif di ruang formal.

Mojokerto Book Party kini telah memiliki 251 anggota dengan enam pengurus aktif yang terdiri dari penanggung jawab, wakil penanggung jawab, human resource, admin media sosial, dan book party planner.

Mereka rutin menggelar kegiatan dua minggu sekali dengan konsep yang fleksibel, disesuaikan dengan kesibukan para anggota dan pengurus.

Sesuai dengan tagar yang mereka usung, #pikniksambilbacabuku, setiap kegiatan Book Party digelar di tempat santai. Rangkaian acaranya dimulai dengan silent reading atau membaca senyap, lalu dilanjutkan sharing session di mana anggota saling bertukar rekomendasi maupun interpretasi buku.

Anggota Mojokerto Book Party tercatat sebanyak 251 orang-Foto : Ana Magang-

Agar suasana tidak monoton, sesi tersebut kemudian disambung dengan berbagai permainan kreatif yang dipandu oleh book party planner.

Beragam aktivitas pernah dilakukan, mulai dari membuat bookmark hasil kolaborasi dengan Gramedia, menulis refleksi diri setahun lalu hingga membuat wishlist setahun ke depan, hingga permainan interaktif lain yang membuat kegiatan literasi lebih hidup.

Menurut Muhammad Alfin Nur Rosyid (24), pengurus media sosial Mojokerto Book Party, bagian paling menyenangkan adalah mendengarkan interpretasi buku dari sudut pandang yang berbeda.

BACA JUGA:Hearts2Hearts Pukau Penggemar Lewat Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day

BACA JUGA:Tips Anak Muda Anti Burnout: Dari Istirahat Sampai Self Reward

“Sejak ikut komunitas ini, selera bacaan saya jadi semakin luas. Buku yang awalnya tidak menarik, bisa jadi sangat menarik setelah mendengar pengalaman orang lain. Itu sejalan dengan pagar kami, #semuabukulayakdirayakan dan #semuaorangberhakmerayakan,” ujarnya.

Baca buku di tempat informal dimana saja-Foto : Ana Magang-

Alfin sendiri awalnya bergabung sebagai peserta pada 2024, lalu dipercaya menjadi pengurus pada 2025. Baginya, komunitas ini bukan hanya ruang membaca, tetapi juga tempat bertumbuh bersama. Ia berharap Mojokerto semakin hidup dengan gerakan literasi dari anak muda.

Sumber: