Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Fenomena Langka, Gerhana Bulan Total Terjadi Malam Ini Hingga Besok

Fenomena Langka, Gerhana Bulan Total Terjadi Malam Ini Hingga Besok

Fase terjadinya gerhana bulan dari Penumbra mulai (P1) hingga Penumbra berakhir (P4) - Sumber: Pinterest-Foto : Devi Magang-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Langit Indonesia malam ini akan dihiasi fenomena langit yang langka, yakni Gerhana Bulan Total atau yang biasa dikenal dengan "Blood Moon". Peristiwa ini bisa disaksikan mulai Minggu 7 September 2025 malam hingga Senin 8 September 2025 dini hari di hampir seluruh wilayah Tanah Air.

Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan akan berlangsung selama lebih dari lima jam. Fase penumbra akan dimulai pukul 22.26 WIB, kemudian berlanjut ke gerhana sebagian pada 23.26 WIB.

Puncak gerhana total diperkirakan terjadi pada pukul 01.11 WIB, saat Bulan akan tampak berwarna merah gelap. Fenomena ini akan berakhir pada fase penumbra sekitar pukul 03.56 WIB. Dengan durasi total lebih dari lima jam, masyarakat memiliki cukup banyak waktu untuk menyaksikan keindahan fenomena langit ini.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika posisi Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan. Cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan terhalang sepenuhnya oleh Bumi.


Gerhana bulan total atau Blood Moon - Sumber: Pinterest-Foto : Devi Magang-

Namun, sebagian cahaya masih bisa menembus atmosfer Bumi dan dibelokkan ke arah Bulan. Karena cahaya biru tersaring oleh atmosfer, hanya cahaya merah-oranye yang sampai ke permukaan Bulan. Hal inilah yang membuat Bulan tampak berwarna merah gelap sehingga sering disebut sebagai Blood Moon.

Masyarakat di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, hingga sebagian timur dapat menyaksikan seluruh fase gerhana, dengan catatan jika cuaca cerah dan tidak mendung. Fenomena ini aman diamati dengan mata telanjang tanpa perlu alat bantu khusus.

BACA JUGA:Identitas Korban Mutilasi di Hutan Pacet Mojokerto Terungkap

BACA JUGA:Terduga Pelaku Mutilasi di Jurang Pacet Mojokerto Akhirnya Diringkus Polisi

Kendati demikian, penggunaan teleskop atau kamera akan memberikan pengalaman lebih menarik. Untuk memperoleh hasil terbaik, masyarakat disarankan memilih lokasi terbuka dengan minim polusi cahaya, seperti lapangan, pantai, atau perbukitan.

Selain menampilkan keindahan alam, gerhana bulan juga kerap dimaknai secara spiritual oleh sebagian masyarakat. Umat Islam misalnya, dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana bulan sebagai bentuk penghayatan religius atas kebesaran Sang Pencipta.


Jadwal Gerhana Bulan - Sumber: akun X resmi BMKG Jogja @StageofSleman-Foto : Devi Magang-

Di beberapa daerah, tradisi lain pun turut hidup, seperti ritual “liwetan” yang dilakukan sebagian ibu hamil, dengan harapan melindungi bayi dari pengaruh buruk atau makhluk gaib selama gerhana.

Fenomena ini juga menjadi kesempatan emas bagi pecinta fotografi langit. Banyak masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk mencoba memotret Bulan dengan kamera atau ponsel mereka. Dengan teknik sederhana seperti mode long exposure, gerhana bulan bisa diabadikan menjadi potret indah yang layak dikenang.

Sumber:

b