Kepahlawanan Pemuda Luar Biasa, Bikin Khofifah Pilih Upacara Sumpah Pemuda di Blitar
Gubernur Jatim Khofifah upacara Hari Sumpah Pemud di Blita-Humas Pemprov Jatim-
Lalu pada tahun 2022, Madiun dipilih menjadi tuan rumah pelaksanaan upacara HSP ke-94. Alasannya, Madiun memiliki sosok pemuda pencetak sejarah yang berperan aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah nasional Manifesto 1925 dan Konggres Pemuda II.
Sosok tersebut adalah Prof Mr Sunario Sastrowardoyo, pemuda kelahiran Madiun 28 Agustus 1902 ini diketahui aktif sebagai pengacara. Ia membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.
Sunario merupakan penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, di kongres tersebut, Sunario menjadi pembicara dengan makalah Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
"Kami sengaja menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda di luar Grahadi. Dan di Kabupaten Blitar ini adalah titik ketiga. Supaya setiap daerah itu memiliki gravitasi keteladanan dan kejuangan dalam mewujudkan cita cita besar membangun kesatuan bangsa," tegasnya.
Selain itu di kesempatan ini, Khofifah kuga menyerukan seluruh pemuda untuk ambil bagian dan berkontribusi mewujudkan kemajuan bangsa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Pemuda adalah bagian dari kekuatan yang tak terhentikan dalam membangun bangsa, mari bersama-sama kita bergandengan tangan memberikan kontribusi terbaik kita untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," ujarnya.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda, kata Khofifah, merupakan refleksi bagaimana para pemuda sejak masa penjajahan punya semangat dan keberanian melakukan perubahan. Untuk itu, pemuda kata Khofifah harus menjadi inisiator, problem solver maupun game changer bagi Bangsa Indonesia.
"Pemuda di masa kini pun harus meneladani peran besar para pemuda di masa pra kemerdekaan. Bahwa pemuda harus menjadi inisiator, problem solver dan game changer bagi kemajuan Indonesia," tegasnya.
Sebagai inisiator, lanjut Khofifah, para pemuda pada tahun 1928 telah memastikan persatuan kaum muda di seluruh negeri untuk bersumpah bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, Bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia.
Tidak hanya itu pada Sumpah Pemuda kita juga menyaksikan pemuda Indonesia sebagai problem solver atau pemberi solusi. Pada saat itu rakyat Indonesia beratus-ratus tahun mengalami pembodohan, penindasan dan pemiskinan sosial dalam alam kolonialisme.
“Kaum Muda seluruh negeri saat itu memberi jawaban terhadap persoalan ini. Kesemua pemuda sepakat bahwa adalah Indonesia merupakan nama yang akan kita berikan pada negara kita setelah merdeka, dengan terlebih dahulu menyepakati tiga hal yang tertera dalam Sumpah Pemuda. Mereka adalah game changer Indonesia di masanya," jelas Khofifah.
"Mari kita buktikan bahwa semangat pemuda adalah kekuatan yang tak terhentikan dalam membangun bangsa yang kita cintai. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-95. Semoga visi para pemuda pemberani di masa lalu dan visi 'Bersama Majukan Indonesia' menjadi kenyataan," tutupnya.
Sebelumnya, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pagi ini diawali dengan persembahan lagu teatrikal dari Paduan Suara UNUSA, penampilan Tari Kolosal “Jaranan Dor” 200 Penari dari Desa Wisata Semen kolaboarasi dengan SMPN 1 Gandusari, Kab. Blitar serta Drumband Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur.
Berbagai penampilan pendukung upacara peringatan hari sumpah pemuda ke-95 ini mendapatkan apresiasi dari Gubernur Khofifah. Mereka memberikan tampilan luar biasa juga mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan Blitar masa kemerdekaan, Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Emil dan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono memberikan penghargaan kepada salah satu keponakan pejuang kemerdekaan Soekarni yang diterima langsung oleh keponakan beliau, Ninik Denarsih (66).
Sumber: