Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

Bekas Pabrik Tenun Kesono Gondang, Pabrik Era Kolonial Hingga Gagalnya Kota Kecil Berdiri di Mojokerto

Bekas Pabrik Tenun Kesono Gondang, Pabrik Era Kolonial Hingga Gagalnya Kota Kecil Berdiri di Mojokerto

Kondisi Pabrik Kesono N.V yang masih berdiri kokoh-Foto : Fio Atmaja-

Karena sedemikian strategisnya, pabrik tenun itu dijaga oleh polisi agar tidak terjadi gangguan keamanan selama produksi berlangsung. Produksi pabrik sempat terhenti ketika Jepang masuk ke Indonesia.

"Ternyata, meskipun tidak lagi berproduksi, masih cukup banyak kain dan sarung tersimpan dalam gudang. Simpanan sarung itu sempat diambil oleh para pejuang pada Januari 1949 saat terjadi perang kemerdekaan," bebernya. 

BACA JUGA:Santri dan Alumni Lirboyo Mojokerto Datangi DPRD, Desak Chairul Tanjung Minta Maaf Secara Terbuka

BACA JUGA:Bupati Al Barra Ajak Santri Jadi Agen Perubahan dan Benteng Moral Bangsa

Gudang pabrik juga pernah dirampok oleh segerombolan orang bersenjata pada 29 November 1950. Setidaknya 13 orang perampok bersenjata api mengambil 309 potong sarung. Barang jarahan itu diperkirakan senilai Rp. 10.720, nilai yang cukup besar kala itu. Namun perampokan tersebut berhasil digagalkan setelah polisi Mojokerto datang dan menangkap para parampoknya.

Kini, pabrik tenun Kesono tak lagi beroperasi. Sisa kebesarannya dapat disaksikan dari bekas perumahan dan tempat produksi yang tersebar di sekitar gedung utama. Sayangnya rencana besar membangun kota mandiri dengan berbagai fasilitas penunjang tidak sempat terealisasi.

Sumber:

b