Jalan jalan cuan bersama Dahlan Iskan

GP Ansor Mojokerto Apresiasi Sikap Tanggung Jawab Moral Chairul Tanjung Sowan ke Lirboyo

GP Ansor Mojokerto Apresiasi Sikap Tanggung Jawab Moral Chairul Tanjung Sowan ke Lirboyo

Sekretaris Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Mojokerto, Ibnu Qohar. -Foto : Istimewa-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto mengapresiasi kunjungan pemilik Trans Corp, Choirul Tanjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Kamis, 23 Oktober 2025 kemarin. 

Kunjungan yang bertujuan menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas tayangan program "Xpose Uncensored" yang kontroversial tersebut dinilai sebagai bentuk sikap besar hati dan tanggung jawab moral yang patut diapresiasi.

"Niat baik Chairul Tanjung untuk memperbaiki hubungan dan menjaga kehormatan lembaga keagamaan merupakan langkah positif, dan sejalan dengan semangat tabayyun serta ukhuwah yang selalu kami junjung tinggi," ujar Sekretaris Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Mojokerto, Ibnu Qohar, Sabtu, 25 Oktober 2025. 

BACA JUGA:Menteri Agama Bersama 4.000 Santri Doakan Korban Gedung Ambruk Pesantren Al Khoziny

BACA JUGA:Pemkot Mojokerto Resmi Membuka Seleksi Calon Pimpinan Baznas Periode 2026-2031

Pihak GP Ansor Kabupaten Mojokerto menyimak dengan saksama pemberitaan mengenai kunjungan Chairul Tanjung ke Pondok Pesantren Lirboyo dalam rangka menyampaikan permohonan maaf atas tayangan Xpose Uncensored. 

Meski demikian, Qohar menegaskan, secara kelembagaan, GP Ansor tidak bertanggung jawab atas reaksi emosional, sikap, maupun ekspresi pribadi dari individu atau santri mana pun. 

Menurutnya, setiap perasaan dan respons yang muncul dari warga pesantren merupakan ranah personal yang tidak dapat diatur atau dikontrol oleh organisasi.

"Tanggung jawab organisasi hanya sebatas pada sikap kelembagaan yang menjunjung etika, kedewasaan, dan penghormatan antar pihak," tandasnya.

Senada dengan GP Ansor, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, M. Za'imul Akhrorur Rizky, berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.

"Kami berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bersama bagi seluruh pihak—baik insan media, tokoh publik, maupun masyarakat luas—bahwa sensitivitas nilai-nilai keagamaan dan moralitas publik harus selalu dijaga dengan penuh kehati-hatian," jelasnya. 

BACA JUGA:Ada Hidangan Unik Hingga Ekstrem, Festival Kuliner Thailand Hadir di Mojokerto

BACA JUGA:Monumen Pejuang di Ngoro Mojokerto Simpan Kisah Pertempuran Besar, Banyak Orang Tak Mengetahui Sejarahnya

Ia menambahkan, dalam masyarakat yang majemuk, kebebasan berekspresi harus berjalan beriringan dengan tanggung jawab sosial serta penghormatan terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

Sumber:

b