Diskusi Ringan MAFINDO - Disway Mojokerto
Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Membuat tulisan untuk pers release /rilis berita sebuah kegiatan ternyata tidak sulit, namun juga tidak gampang. Setidaknya hal itu yang jadi bahasan dalam diskusi Membuat Rilis yang diselenggarakan MAFINDO Mojokerto bareng Disway Mojokerto, Sabtu, 23/12/23. MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Mojokerto memang tidak henti mensosialisasikan tentang informasi yang bukan hoaks. ‘’Agar masyarakat tidak mudah termakan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,’’ kata Cahya Suryani, Koordinator MAFINDO Mojokerto, Senin, 25/12/23. Diakui bahwa saat ini, semakin maju teknologi, masyarakat akan semakin mudah mengakses informasi. ‘’Termasuk informasi-informasi yang sengaja dibelokkan dari faktanya,’’ tambahnya. Karena itu pihaknya terus berusaha menjembatani agar masyarakat benar-benar tidak mudah menerima informasi hoaks. Nah, berbagai kegiatan yang dilakukan tersebut haris disosialisasikan di berbagai media umum.Melihat berita dari rilis di portal berita Disway Mojokerto dalam diskusi penulisan rilis MAFINDO Mojokerto bersama Disway Mojokerto-MAFINDO Mojokerto for Disway Mojokerto- ‘’Karena itu kami dan para relawan kami sangat ingin bisa membuat rilis yang benar-benar bisa mengena pada sasaran yang kami kehendaki,’’ sahutnya. Dari diskusi cara menulis pada Sabtu 23/12/23, kata Chacha, panggilan akrabnya, banyak menginspirasi relawan MAFINDO. ‘’Kami jadi lebih memahami bagaimana menulis rilis sesuai misi dan acara yang kami adakan,’’ tuturnya. Pada diskusi Sabtu di kantor Disway Mojokerto, di Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, tersebut, sedikitnya 9 relawan MAFINDO aktif menanyakan berbagai hal. Mulai teknik penulisan sampai temuan-temuan ketika melakukan sosialisasi kegiatan literasi anti hoaks. Pada awal diskusi, Direktur Utama Disway Mojokerto memang menjelaskan berbagai hal mengenai teknik penulisan rilis. Mulai misi kegiatan, sampai pemilihan angle yang akan ditonjolkan dalam penulisan rilisnya. ‘’Pembuatan rilis pasti ada tujuan yang ingin dicapai. Apakah itu tentang bentuk kegiatannya, atau sasaran kegiatannya, yang ingin disampaikan agar masyarakat mengetahui, kemudian ada respon positif dari masyarakat tentang pesan yang disampaikan,’’ kata Andung. Karena itu, selain mengikuti kegiatan secara seksama, juga harus mengikuti detil acara atau kegiatannya. ‘’Ada banyak hal yang bisa dipilih untuk disampaikan ketika kita akan menulis rilis,’’ tambahnya. BACA JUGA:MAFINDO Ingatkan Bahaya Hoaks Agama dan Politik Menanggapi berbagai ‘resep’ membuat tulisan untuk rilis, Koordinator MAFiNDO Mojoerto, Cahya Suryani sempat menyebut berbagai hal yang selama ini ditemui dalan sosialisasi anti hoaks oleh MAFINDO. ‘’Kami ada relawan yang mendampingi audiens tiap kali melakukan sosialisasi. Ada banyak temuan dari para relawan. Apakah itu bisa dijadikan materi untuk penulisan rilis?’’ sahutnya. Salah satu relawan juga sempat menyampaikan temuannya tentang respon audiens saat sosialisasi. ‘’Ada audiens yang apatis terhadap pemilu ketika kami melakukan sosialisasi anti golput dan anti hoaks,’’ sahut Rifki, yang dibenarkan Sena dan Nining, Kristin, Ori, dan Dewi, relawan MAFINDO yang ikut dalam diskusi.
BACA JUGA:Identifikasi Hoax, MAFINDO Latih 100 Mahasiswa Univ Pesantren KH Abdul Khalim Menanggapi hal itu, Andung menyampaikan, tergantung bobot respon yang dianggap penting untuk disampaikan. ‘’Temuan-temuan itu bisa dikaji lebih dalam dan dilihat bobot urgensinya dalam kegiatan yang akan dibuat rilisnya,’’ jelasnya. Jadi, dalam penulisan sebuah rilis bisa ada beberapa hal yang bisa disampaikan. ‘’Juga harus dilihat sasaran yang dituju dalam penulisan rilis tersebut,’’ sahutnya.
Koordinator MAFINDO Mojokerto Cahya Suryani menyerahkan kenang-kenangan kepada Direktur Utama Disway Mojokerto Andung A Kurniawan usai diskusi membuat rilis di kantor Disway Mojokerto-MAFINDO Mojokerto for Disway Mojokerto-
Diskusi yang berlangsung gayeng dan santai itu kemudian diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan MAFINDO Mojokerto kepada Disway Mojokerto. (*)