Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat awal tahun 2024, 6 kejadian bencana alam melanda Mojokerto.
"Sedikitnya ada 6 bencana alam yang melanda Kabupaten Mojokerto pada awal tahun 2024, hal ini juga seiring dengan ditetapkannya Kabupaten Mojokerto menjadi status tanggap darurat hidrometeorologi," ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Sabtu (13/1/2024).
Sesuai keputusan yang dikeluarkan, status ini berlaku sejak 29 Desember 2023 sebagaimana ditetapkan sesuai Surat Keputusan (SK) Bupati Mojokerto nomor 188.45/410/HK/416-012/2023.
’’Status tanggap darurat bencana hidrometeologi ini terbit selama 155 hari merupakan tanggap darurat terhadap bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan rob,’’ katanya.
Bahkan, dampak bencana ini, tak sekadar alami kerugian material, melainkan juga berakibat pada dua korban yang harus dirawat intensif di rumah sakit.
BACA JUGA:Musim Penghujan, BPBD Kabupaten Mojokerto Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometeorologi
Kedua warga ini alami luka-luka setelah tertimpa pohon tumbang yang berada di pinggir jalan raya.
Sehingga dengan status ini, penanganan dampak atas bencana di tengah cuaca ekstrem bisa dilakukan cepat dan ditanggung negara.
"Dalam artian nantinya dibebankan pada APBD dan sumber lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Misal dengan pemanfaatan anggaran belanja tak terduga (BTT). Namun pemanfaatan BTT sendiri juga menyesuaikan," terang Khakim.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat di daerah perbukitan untuk tetap waspada saat terjadi hujan terutama dengan intensitas tinggi deras. Menurutnya, karena hal tersebut dapat memicu terjadinya tanah longsor.
“Masyarakat dihimbau agar berhati-hati dan waspada ketika hujan disertai kencang. Masyarakat juga agar waspada akan potensi pohon tumbang dan berhati-hati ketika berkendara ketika dalam keadaan hujan angin,” imbaunya.
Sebelumnya, pada Kamis 11 Januari 2024, Kabupaten Mojokerto di guyur hujan cukup deras dan angin kencang membuat 5 kecamatan harus terdampak bencana angin kencang, dan pohon tumbang.