Jelang Pemilu 2024, Antusiasme Pemilih Pemula Tentukan Pilihannya

Sabtu 03-02-2024,16:29 WIB
Reporter : Eno
Editor : Eno

Sementara itu, pemilih pemula lainnya, Yusri (20) mengaku antusias untuk mencoblos pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Ini kali pertama saya mencoblos capres dan caleg. Saya senang dan bangga karena hak suara saya dipertimbangkan dalam pemilihan ini," ujar mahasiswa Universitas Islam Majapahit Mojokerto (UNIM) itu.

Soal kriteria capres-cawapres dan wakil rakyat, dia melihat dari visi misinya, rekam jejak kinerja para calon. "Yang pasti semua warga Indonesia mempunyai kriteria yang sama, pemimpin itu bisa amanah dalam menjalankan tugasnya,” ujar pria 20 tahun itu.

Pemilih pemula lainnya, Ragi (19) menentukan  pilihannya capres-cawapres maupun wakil rakyat yang tak banyak bicara, namun menberikan hasil kinerja yang nyata 

"Kriteria pemimpin, tidak banyak bicara, namun memberikan banyak bukti nyata” ujar Ragil (19) mahasiswa UNIM.

Taufiq penjaga kantin di UNIM mengaku sangat senang sekali bisa mencoblos pertama kali di Pemilu 2024.“Kriteria saya itu tegas, tidak ada intrevensi pihak lain, pemimpin itu harus terjun langsung ke masyarakat” ungkapnya. 

Pilih Nilai Rapor Merahnya Kecil

Pemilih pemula secara kuantitas sangat diperhitungkan dan menjadi sasaran capres dan caleg untuk merebut suara mereka. Karena itu, Cahya Suryani, S.IP., M.A., Wakil Ketua Edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) perlu mengedukasi pemilih pemula agar berperan aktif dalam Pemilu 2024.

“Mafindo Mojokerto telah melakukan 3 kali edukasi dengan target pemilih pemula. Edukasidilakukan dalam rangkaian program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, dengan tema Suara Remaja juga Penting," ujarnya.

Cahya Suryani juga mengedukasi  berkolaborasi dengan Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Ikhac dan IAI Uluwiyah. 

Baca juga: Pemilu 2024, Gen Z Jadi Target Utama Perolehan Suara Parpol di Mojokerto

“Langkah ini kami ambil agar gen Z dan pemilih pemula ikut serta aktif berperan dalam pemilu karena satu suara mereka penting,” ujarnya.

Cahya Suryani mengajak pemilih pemula untuk melakukan pengecekan data pemilih dan memberikan pwnjelasan mengenai proses pemilu.

“Kemantapan hati dan pikiran menjelang hari kasih suara, pemilih pemula harus bersuara, menetapkan pilihan dan memilih di bilik suara, karena satu suara saja bisa mengubah hidup kita” tegasnya.

Menurutnya untuk mencari pemimpin  yang sempurna tentu tidak ada. Jarena itu, pemiluh pemula perly memahami visi dan misi capres-cawapres, maupun calon wakil rakyat. "Berikan penilaian mana yg pantas untuk memimpin. Tentu saja semua kandidat pasti ada rapor merahnya, pilihlah rapor merah yang nilainya paling kecil” tandasnya. (aji/faries)

Kategori :