Mojokerto, mojokerto.disway.id - Kemnaker Republik Indonesia (RI) Ida Fauziyah menyebut pendidikan vokasi disiapkan untuk masuk pada dunia kerja, hal ini sampaikan saat melakukan peluncuran awal (soft launching) SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Sooko, Mojokerto, Sabtu (22/6/2024).
"Sebenarnya pendidikan vokasi itu memang disiapkan untuk masuk pada dunia kerja. Maka, kenapa SMK menyumbangkan pengangguran, karena ternyata tidak mampu melakukan link and match dengan dunia usaha dan dunia Industri," ucapnya.
Pihaknya terus mendorong pendidikan vokasi itu terjadi link and match dengan dunia usaha dan industri. Sekarang ada Perpres 68 tahun 2022 isinya perpres itu adalah revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Dalam perpres tersebut kami menyebut sebagai perpres kolaborasi, karena itu memerintahkan Kementerian Pendidikan, Kementerian Ketenagakerjaan," bebernya.
Kedepannya nanti pendidikan vokasi, pelatihan vokasi itu untuk menyumbangkan tenaga kerja yang kompeten, kebutuhan dalam negeri maupun kebutuhan luar negeri.
"Sekarang banyak sekali negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. Baik Asia Timur Tengah, itu membutuhkan banyak sekali tenaga kerja dari Indonesia," ucapnya.
Melihat banyaknya negara membutuhkan, tugas dari Kemnaker dalam hal ini adalah pendidikan vokasi. "Kami siapkan sumber daya manusia untuk menyambut pasar kerja, baik dalam maupun negeri," ujarnya.
Output dari pendidikan maupun pelatihan vokasi harus berkesesen dengan pasar kerja. Kemudian semua itu dikolaborasikan dalam sebuah ekosistem tenaga kerjaan, yang disiapkan oleh Kemenaker.
"Jadi, sekarang disiapkan pendidikannya, kesempatannya itu dibuka melalui sebuah sistem yang disiapkan oleh Kemenaker," tandasnya. (*)