Mojokerto, mojokerto.disway.id – Aplikasi Tumbas (aplikasi transaksi produk unggulan) milik Pemkab Mojokerto berpeluang besar masuk 5 besar inovasi terbaik penilaian nasional Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) Republik Indonesia.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Mojokerto dan masyarakat mendukung inovasi Aplikasi Tumbas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini ditegaskan Bupati Ikfina, ketika melaunching Inovasi Super Apps Mojosakti (Mojokerto Satu Aplikasi Semua Terlayani), ASN Tumbas Duk UMKM (Gerakan ASN Tumbas Produk UMKM Lokal Kabupaten Mojokerto), dan Talangan Hepp1 (Talangan Hemat Pakai Pembayaran Tempo 1 Bulan) di Pendopo Graha Majatama, pada Senin (22/7) pagi.
"Tanpa apresiasi, kita jalan terus. Namun dengan apresiasi, kita bisa lari seperti dari kecepatan 40 menjadi 200. Kita butuh pengakuan, karena ini adalah stage atau penilaian paling tinggi. Kita (Tumbas) sudah 10 besar, semoga bisa 5 besar," tutur Bupati Ikfina.
Bupati Ikfina bersama perwakilan tim penilai dari kemenPAN RB-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Untuk memaksimalkan penilaian juri, Bupati Ikfina menggerakkan seluruh entitas Pemkab Mojokerto mengunduh aplikasi marketplace Tumbas.
Tujuan utamanya, untuk mendukung pergerakan ekonomi masyarakat dengan membeli produk-produk unggulan UMKM asli Kabupaten Mojokerto yang dipasarkan dalam marketplace tersebut. Mengingat hampir 50% masyarakat Kabupaten Mojokerto bergerak di sektor pariwisata, barang, dan jasa.
"Tumbas ini berhubungan dengan pergerakan ekonomi masyarakat. Maka bantuan yang bisa kita lakukan adalah membeli barang mereka. Saya minta disosialisasikan ke ASN. Tidak harus bertemu, webinar juga bisa,''kata Bupati.
Ikfina mencontohkan, ASN di dispendik , ada sekitar 4.000 orang di situ. Sosialisasi bisa dibagi beberapa sesi.
''Sekalian mereka mengunduh Tumbas. Saya tidak mau ada satu ASN yang tidak tersosialisasi. Termasuk super apps Mojosakti, tolong tim saya eselon II agar terus memantau dan monitor,''tegasnya.
Sementara itu, Bevaola Kusumasari perwakilan tim Kemenpan RB yang hadir pada acara ini menilai, Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah berhasil membangun aplikasi Tumbas dengan sangat baik.
Ia juga menceritakan pengalaman timnya, yang kerap mengalami perbedaan pandangan dalam memberi poin inovasi. Hal tersebut terjadi karena, keunggulan-keunggulan inovasi daerah yang terus bersaing ketat dan berkejaran. Bevaola berharap agar Tumbas bisa menembus masuk 5 besar.
"Kami baru saja menilai 375 inovasi berkelanjutan dan 74 replikasi dari seluruh daerah. Tiap orang menilai 160 inovasi. Untuk sampai ke 10 besar, kami ini gontok-gontokan. Sehingga kami dikumpulkan untuk memberi standar penilaian,'' kata Bevaola.
Bupati Mojokerto berkenan memberikan cindera mata kepada perwakilan dari kemenpan RB-Foto : Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto-
Ia mengatakan awalnya cuma diambil 6 besar, lalu Menteri PAN RB minta 10 besar. Kabupaten Mojokerto masuk dalam 10 besar ini. Proses wawancara butuh 30 menit saja. Yakni 10 menit presentasi, 20 menit wawancara, dan 10 menit penentu apakah inovasi disajikan dengan bagus.